Semarang – Mahasiswa KKN MIT-DR-11 UIN Walisongo Semarang kelompok 25 menggelar webinar moderasi beragama yang bertema moderasi beragama untuk persatuan Indonesia. Rabu (10/02/2021).
Acara webinar ini dimulai pukul 10.00 WIB secara daring melalui aplikasi google meet dengan peserta sebanyak 50 orang. Webinar ini menghadirkan Dr. H.Ismail SM, M.Ag, dimoderatori Maya Ainul Quroh Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Maya mengatakan, moderasi beragama sangat dibutuhkan dalam kehidupan, terutama pada negara dengan kebudayaan dan agama yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan , keberadaannya mampu mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Tujuan dari moderasi beragama ini untuk cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrim, baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri satu pada kutub kanan yang sangat kaku dalam beragama. Memahami ajaran agama dengan membuang jauh- jauh penggunaan akal. Sementara kutub kiri tidak mempercayai adanya agama yaitu komunis. Komitmen kebangsaan melalui dasar negara , sikap toleran dan anti kekerasan/radikalisme” kata maya
Dr. Ismail mengatakan , orang moderat harus berada ditengah, berdiri antara kedua kutub ekstrim itu, ia tidak berlebihan dalam agama. Tapi juga ia tidak menyepelkan agama. Dia tidak ekstrim mengagungkan teks-teks keagamaan tanpa hiraukan akal/nalar, juga berlebihan mendewakan akal sehingga mengabaikan teks, sehingga munculnya radikalisme. ada 5karakter dalam moderasi yaitu Tawassuth (moderat), Tawazun (keseimbangan), I’tidal (lurus,tegas, adil), Tasamuh (toleran) dan Musawah (egaliter dan non diskriminasi).
Peduli terhadap lingkunganitu sangat diperlukan agar kita tidak merasa paling benar. Tanamkan sikap toleran dan moderat pada diri kita sendiri agar tidak terjebak pada persoalan yang bermunculan terkait persoalan dalam radikalisme di masyarakat.
“Untuk memperbaiki manusia itu butuh proses, tidak langsung dihabisi. Jika tugas kenabian hanya untuk menghabisi keburukan, tentu bermitra dengan izroil jauh lebih efektif ketimbang bermitra dengan jibril” Jelasnya.