Kediri – Seorang pelajar SMP di Kediri nekat memajat tower seluler setinggi 42 meter, Sabtu (9/6/2018). Diduga, bocah asal desa Ngasem itu mengalami depresi karena tidak naik kelas.
Tak hanya panjat tower, sebelumnya bocah berusia 13 tahun itu juga mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke truk yang melintas di depan sekolahnya SMP Negeri 1 Plosoklaten.
Kejadian ini dibenarkan Dedi Sutrisno (46), Kepala Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten. Sejak pagi, usai mendapat kabar dari sekolah jika dirinya tidak naik kelas dari kelas 1 ke kelas 2 SMP, siswa tersebut terlihat depresi dan putus asa.
“Sejak pagi dia sudah berusaha bunuh diri menabrakkan diri ke truk, setelah itu dia naik ke tower seluler 42 Meter,” kata Dedy.
Upaya agar bocah tersebut turun dari tower dilakukan Dedy dengan bujuk rayu. Dia menjanjikan uang sebesar Rp 500 ribu, membebaskan biaya parkir sekolah dan menaikan kelas. Hampir selama kurang lebih 1 jam bocah tersebut bergeming di puncak tower.
“Saya bujuk terus, saya menjamin dia bakal naik kelas, saya beri uang Rp 500 ribu dan saya bebaskan biaya parkir, akhirnya dia turun,” ungkap Dedy.
Usai bocah tersebut turun, dia nampak shock dan lemas. Warga berusaha menolongnya dengan memberikan air minum. Setelah itu, mereka mengantar pulang ke rumahnya.
(bdh/bdh) Sumber: Detik.com