Demak – Dalam masa pandemi Covid-19 ini diperlukan adaptasi kebiasaan baru yaitu penerapan protokol 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) yang merupakan salah satu langkah efektif dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Pada masa pandemi ini kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol 3M di daerah pondok pesantren yang notabenenya berada di daerah perdesaan masih sangat mengkhawatirkan.

Untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, mahasiswa KKN MIT DR-11 Kelompok 7 UIN Walisongo Semarang memberikan sosialisasi 3M dan pembuatan handsanitizer pada santri putri pondok pesantren Al-Ittihad Jungpasir Demak. Sosialisasi dilakukan pada hari selasa (20/01/21) yang bertempat di aula pondok putri pesantren Al-Ittihad dan diikuti sekitar 40 santri putri pondok pesantren Al-Ittihad.

Kegiatan yang pertama disampaikan mengenai penerapan protokol 3M, kemudian dilanjut dengan pelatihan pembuatan handsanitizer menggunakan bahan bahan kimia yang terdiri dari etanol, gliserol, dan hidrogen peroksida, kemudian yang terakhir dilakukan pembagian masker dan hand sanitizer kepada santri putri melalui pengurus pondok pesantren.

Adanya kegiatan sosialisasi ini para santri putri sangat antusias untuk mengikuti karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi mengenai cara pembuatan handsanitizer dan penerapan 3M.

Menurut salah satu guru SMK Al-Ittihad Junatul Hasanah  ,  santri pondok pesantren Al-Ittihad merasa senang dengan adanya kegiatan sosialisasi protokol 3M dan pembuatan handsanitizer, karena selain mengajak para murid-muridnya menaati protokol 3M juga mengenalkan bagaimana cara pembuatan handsanitizer yang dapat digunakan sebagai alternatif membersihan tangan tanpa air.