Jepara – Lenthog Tanjung merupakan makanan khas Kudus yang dibuat warga desa Tanjung. Kelezatan masakan berbahan baku nangka muda dipadukan dengan tempa dan tahu dan Lonthong membuat orang ketagihan. Dulu Lenthog Tanjung ini hanya ditemui di area Kudus saja. Namun saat ini masakan ini bisa ditemui dan dirasakan kelezatannya di luar Kudus.

Salah satunya di desa Gerdu kecamatan Pecangaan ini ada Warung Lenthog Tanjung di pinggir jalan raya Pecangaan – Kedung. Warung ini sudah 6 bulan membuka usaha menyajikan masakan lenthog Tanjung ini. Bukanya mulai jam 6 pagi dan tutupnya jika dagangan habis,namun tidak sampai jam 12 sing. Sehingga bisa dikatakan hanya untuk melayani makan pagi warga sekitar.

“ Bukanya ya sekitar jam 6 pagi tutupnya ya jika dagangan habis , rata rata ya jam 10 an sudah habis. Jikia ingin yang komplit ya datang pagi pagi semua masih ada “, kata ibu Hj. Fuadah warga desa Gerdu yang mengaku asli dari Kudus.

Hj. Fuadah mengatakan ia membuka warung lenthog ini baru sekitar 6 bulan. Dulunya ia tak terpikir untuk membuka usaha warung Lenthog karena dulu sibuk mengurusi rumah tangga. Namun setelah tidak ada kegiatan iapun membuka usaha ini bersama suaminya. Dulu suaminya berdagang buah di Jakarta ,kini kembali ke kampung dan tidak ada kegiatan.

“ Saya asli Kudus bapaknya asli sini dulu bapaknya dagang buah di Jakarta . karena sudah sepuh lalu istirahat di rumah. Nah di rumah tak ada kegiatan lalu saya punya ide buka warung Lenthog tanjung karena saya punya keahlian membuat lenthog tanjung ini “, aku ibu Hj. Fuadah didampingi suaminya H. Priyanto.

Awalnya ia membuka usaha di dekat pertigaan desa Gerdu . Selama tiga bulan di sana antusias warga cukup ramai . Sehingga dagangan selalu habis dan membuat ia bersemangat untuk berjualan. Kemudian ia bersama suamipun sepakat untuk membuat warung yang lebih luas di tempat sekarang . Dengan tempat yang luas dan nyaman ini dagangannya cukup laris . Karena lenthog Tanjung merupakan masakan khas yang sudah di kenal kelezatannya.

Satu porsi lenthog Tanjung yang cukuip besar porsinya dijual Rp 5.000 dipadukan dengan lauk tambahan seperti sate telur puyuh , telor bacem , perkedel . Sehingga jika pagi hari warung ini cukup ramai dengan kunjungan pembeli. Selain di makan di tempat banyak pula yang membawa pulang untuk keluarga yang di rumah.

“ Alhamdulillah selain bisa mengisi waktu luang di rumah ada kegiatan yang mendatangkan hasil . Bisa untuk kebutuhan harian dan ngasih jajan cucu cucu . Selain itu badan jadi sehat kalau ngangur malah saki “, kata H. Priyanto .(Muin)

Lihat Videonya dibawah ini :