Jepara – Petani di Jepara khususnya di desa Tedunan kecamatan Kedung saat ini sedang memupuk lahan sawahnya sehabis ditanami. Setelah diberlakukannya Kartu Tani ini suplai pupuk bersubsidi belum turun atau cair .Menurut informasi turunnya pupuk subsidi nanti bulan januari 2021  Sehingga banyak petani yang harus membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih dua kali lipat.

Seperti halnya Pak  Syafi’I (53) petani warga desa Tedunan kecamatan Kedung menuturkan  ini menuturkan sebagai pemilik  lahan sawah ia kesulitan memperoleh pupuk subsidi  karena sampai bulan Desember waktunya pemupukan pertama pupuk subsidi yang diharapkan belum cair. Agen pupuk subsidi yang ditunjuk perkiraan cair bulan Januari.

“ Kalau menunggu datangnya pupuk subsidi bisa bisa tanaman padi saya kelaparan . Oleh karena itu sayapun beli pupuk non subsidi ke toko Pak Carik karangaji dengan harga Rp 270 ribu untuk urea. Meski mahal ya saya beli karena tanpa pupuk tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. “, ujar  Syafi’i.

Hal sama juga dikatakan Mbah Munardi ( 60 ) petani asal desa karangaji yang ditemui kabarseputarmuria usai beli pupuk non subsidi, ia terpaksa membeli pupuk non subsidi karena pupuk subsidi yang ditunggu tungu tidak datang datang. Ia  yang  menyewa lahan milik orang lain  iapun kekurangan pupuk pada MT 1 tahun ini.

Ia belum diberi kartu dari yang empunya sawah. Sehingga untuk pemupukan pertama ini ia terpaksa beli pupuk non subsidi ke Agen pengecer pupuk di desa . Dulu sebelum ada sistem Kartu tani ia bisa membeli pupuk baik subsidi maupun non subsidi di pengecer lain. Namun saat ini pupuk bersubsidi hanya bisa ditebus dengan kartu itupun harus ditempat yang ditunjuk.

“ Aturan pembelian pupuk  bersubsidi sekarang memusingkan petani selain tempatnya tidak bisa bebas seperti dulu juga pasokannya tidak tepat waktu. Saat petani butuh pupuk subsidi di jawab kosong adanya nanti bulan Januari. Padahal di bulan itu sudah selesai pemupukan lahan sawah. Dengan kondisi ini petani mengalami kerugian karena pengeluaran biaya pupuk yang besar “, tutur Mbah Munardi

Ahmad Taufik  warga desa Karangaji  kecamatan Kedung  pengecer pupuk subsidi yang ditunjuk untuk area desa Kedungmalang,Tedunan dan Karangaji  mengatakan, Saat ini distribusi pupuk bersubsidi untuk kecamatan Kedung sampai bulan Desember ini belum turun. Selain itu dari hasil perhitungan jumlahnya juga kurang dibandingkan tahun yang lalu. Sehingga saat ini yang tersedia baru pupuk non subsidi sehingga saat ini ia hanya melayani pembelian pupuk non subsidi.

Mestinya bulan Desember ini  pupuk subsidi harus sudah dicairkan petani karena saat ini hampir semua petani memupuk lahan sawahnya. Namun kenyatannya belum ada pupuk subsidi turun. Menurut informasi pupuk subsidi akan cair bulan Januari. Oleh karena itu ia kemudian menyediakan pupuk non subsidi yang harganya lebnih mahal.

“ Saya hanya agen atau penyalur saja kalau ada pupuk subsidi yang kita cairkan berdasarkan kartu tani . Kalau tidak ada ya gimana lagi solusinya petani ya harus beli pupuk yang non subsidi meski mahal karena pupuk subsidi tebusannya hanya Rp 95 ribu untuk Urea tetapi kalau yang non subsidi saya menjualnya Rp 270 ribu “, kata taufik yang juga Carik desa karangaji.( Redaksi )