BALEKAMBANG – Sebanyak 800 santri Pondok Pesantren Balekambang berpartisipasi untuk mensukseskan dan memeriahkan Opening Ceremony kegiatan Perkemahan Pramuka Penggalang dan Penegak Dzikro Ambalan Al Chasbu – As Su’adah (PPDA) yang kembali di gelar keenam kalinya.
Event tahunan yang bertemakan “Bersatu dalam pandu mewujudkan tunas sejati yang berpretasi” ini dilaksanakan selama empat hari Rabu-Sabtu, 23-26 Desember 2020 di Bumi Perkemahan Ponpes Balekambang Jepara.
Kali ini, opening ceremony lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun pelaksanaan diajukan dua hari, tetapi sangga kerja PPDA VI bertekad untuk menampilkan suguhan yang berbeda. Mereka menambahkan beberapa penampilan, seperti halnya LBB variasi dan tari kolosal.
Selain konsep grand opening yang berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini tercatat 31 cabang lomba yang dipertandingkan juga bervariasi, mulai dari kepramukaan,keagamaan, pengetahuan dan wawasan umum, olahraga dan seni. Adapun jumlah thropy yang diperebutkan sebanyak 330, ditambah dengan paila Ambalan Al Chasbu, Ambalan As Su’adah dan piala bergilir PPDA.
Ka. Mabigus Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Miftahudin, S.Ag.,M.M. dalam sambutannya menyampaikan, pramuka itu adalah kegiatan ekstrakulikuler yang wajib diikuti santri maupun pelajar Indonesia, karena banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
“banyak manfaat yang akan kita dapatkan ketika mengikuti kegiatan kepramukaan, seperti mempererat tali persaudaraan, meningkatkan solidaritas antar sesama dan menambah banyak pengalaman guna menambah rasa betah santri yang baru mondok disini.” Ungkap beliau yang juga menjadi Direktur Politeknik Balekambang Jepara.
Kak Miftahudin juga menambahkan, bahwa dengan kegiatan pramuka, para santri secara tidak langsung telah dilatih untuk belajar hidup mandiri lewat sebuah kegiatan belajar yang mengasyikkan yakni kegiatan pramuka itu sendiri.
Sebagai simbolis pembukaan kegiatan ini, Ka. Mabigus didampingi jajaran Pembina ponpes Balekambang menerbangkan sepasang burung merpati putih yang melambangkan sebuah kebebasan, kesucian, kesetiaan dan kepatuhan.
Bebas disini memiliki arti bahwa organisasi pramuka adalah organisasi terikat yang tidak terlalu terikat, artinya sebuah organisasi yang isinya tidak murni hanya terdiri dari orang-orang pramuka saja. Kesucian dalam pedoman pramuka yakni dasa dharma, kesetiaan dalam sebuah kebersamaan dan kepatuhan kepada siapapun yang memang seharusnya harus kita patuhi.
Dengan mengikuti kegiatan pramuka ini diharapkan para santri baru bisa mengambil manfaat yang ada dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan serta keaktifan. Memudahkan santri baru untuk segera beradaptasi dan betah di pondok.
Salah satu panitia menerangkan, kegiatan ini merupakan kegiatan internal gugus depan ponpes Balekambang. Meskipun kegiatan internal, masing-masing BSM atau kelompok tetap saling berkompetisi untuk menjadi yg terbaik.
“Kegiatan ini adalah event internal tetapi rasa eksternal, kompetisi internal tetapi rasa nasional.” Pungkasnya. (CMB)