Jepara – Polisi dulu kesannya angker dan menakutkan siapa saja. Sehingga jika ada anak kecil yang rewel orang tuanya pasti bilang kalau masih rewel nanti tak panggilkan Pak Polisi !!! . Namun sekarang kesan angker itu sudaah hilang ,bahkan sekarang Polisi setiap hari berbaur dengan masyarakat dengan berbagai kegiatan yang ada. Di setiap kesempatan kita pasti ketemu dengan polisi dan ramah menyapa masyarakat.
Seperti halnya Aiptu Dwi Aprillianto (46) Kanit Sabhara Polsek Kalinyamatan ini yang ketemu dengan kabarseputarmuria usai shalat berjamaah di Masjid Desa Margoyoso , mengatakan dulu Polisi memang sosok yang menakutkan . Sehingga jika ada Polisi datang ke tengah masyarakat dipastikan ada suatu permasalahan atau kejahatan. Sehingga ada ketakutan tersendiri jika ada rombongan polisi berpatroli ke desa atau warga masyarakat.
Namun saat ini kesan angker sudah tidak jamannya lagi Polisi harus berbaur dengan warga masyarakat dalam menciptakan kondisi masyarakat yang aman ,nyaman dan tertib. Salah satunya dia yang setiap hari berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat. Jika kebetulan tiba waktu sholat sebisanya ia sholat jamaah . Habis sholat berkomunikasi sebentar dengan mesyarakat tentang kondisi keamanan dan ketertiban lingkungan.
“ Shalat berjamaah seperti ini merupakan bentuk komunikasi dengan warga masyarakat , tidak sengaja saya ketemu njenengan lalu ngobrol seputar informasi dan juga yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat “, ujar Dwi Aprilianto pada kabarseputarmuria Kamis (9/7).
Menjadi Polisi menurut Dwi Aprilianto bukanlah cita citanya sejak kecil . Ia hidup mengalir bak air mengalir lulus SD melanjutkan se SMP dan lulus SMP kemudian lanjut se SMA seperti anak desa yang lain. Nah ketika itu ia lulus SMA tahun 1992 dan ada pendaftaran Polisi iapun mendaftar seperti anak yang lain . Entah karena hoki atau keberuntungan mendaftar sekali langsung diterima.
“ Jadi ketika masih kecil saya tak ada cita cita seperti anak yang lain. Terus terang Bapak memang pensiunan Polisi jadi ketika lulus SMA ada pendaftaran Polisi ya mendaftar aja . Yang namanya orang bejo itu tidak semua orang mengalami mendaftar sekali langsung diterima dan masuk pendidikan di Banyubiru selama 11 bulan “, aku Dwi Aprilianto yang tinggal di desa Mayong Lor.
Dwi Aprililanto yang mengawali kariernya di Polres Kudus mengatakan , meski tidak bercita cita menjadi Polisi sejak kecil namun setelah menekuni profesi ini hidupnya enjoy enjoy saja. Semua pekerjaan dari pimpinan ia jalani senang hati. Mulai kerja di sabhara , lalu pindah di bagian operasional , pernah berkarier di reskim dan di Jepara ini ia kembali lagi di Sabhara. Dimanapun ia ditugaskan pimpinan selalu ia jalani senang hati.
“ Kini di Sabhara lagi ya kita laksanakan tugas dari pimpinan yaitu meciptakan kondusifitas warga masyarakat dan juga meminimalisir kejahatan di tengah masyarakat . Caranya dengan sering berpatroli ketangah masyarakat dan juga mengadakan komunikasi dengan masyarakat. Dengan cara ini akan tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat “, kata Aiptu Dwi yang berputra dua.
Berkaitan dengan karier Polisi semua warga masyarakat berhak untuk menjadi Polisi . Oleh karena itu bagi warga masyarakat yang ingin berkarier di Kepolisian bisa menyambangi Kantor Polsek terdekat untuk meminta informasi hal ini. Anggota Kepolisian akan memberikan informasi tentang semua itu karena hal itu merupakan bagian tugas Kepolisian yaitu memberikan sosialisasi tentang karier atau lowongan di kepolisian.
“ Sekarang kantor Kepolisian khususnya Polsek terbuka kepada masyarakat yang berkaitan dengan berbagai pelayanan masyarakat . Di sana juga ada perpustakaan yang berisikan buku buku yang berisi berbagai informasi . Monggo jika ada waktu luang bisa kunjung ke kantor saya “, ujar Aiptu Dwi Aprilianto Sumarsono pada kabarseputarmuria sebelum menutup sua. (Muin).