Jepara – 21 Warga yang terdeteksi kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang berkerja di sebuah gudang mebel di Kecamatan Batealit hari ini akan menjalani Swab.
Sebelumnya pada proses tracing pada Kamis kemarin (21/5/2020) sebanyak 21 orang terdata sebagai kontak erat pasien. Mereka sudah diminta menjalani isolasi mandiri secara ketat dibawah pantuan Satgas Covid Desa masing-masing. Rencananya hari ini Jum’at dan Sabtu besok (22&23 Mei 2020) akan dilakukan swab pada mereka.
Kemarin, Kamis (21/5/20) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jepara melakukan penyemprotan disinfektan di salah satu pabrik mebel di Desa Batealit , Kecamatan Batealit, Jepara. Kegiatan ini dilakukan setelah dipastikan ada satu kasus positif Covid-19 muncul dari pabrik mebel tersebut.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Jepara, dr M Fakhrudin menyatakan, salah satu pekerja di pabrik mebel tersebut memang dinyatakan positif Covid-19. Hasil swab yang menunjukan positif covid 19 diketahui pada Kamis (21/5/2020) pagi ini.
Pekerja yang dimaksud merupakan warga Gunung Pati, Semarang. Pria berusia 43 tahun tersebut diketahui ‘nglaju’ Semarang -Jepara setiap dua hari sekali.
Pada 6-11 Mei yang bersangkutan pulang ke Semarang. Kemudian pada 12 Mei ada screening yang dilakukan Tim Puskesmas Batealit ke perusahaan tempatnya bekerja.
“Pada saat itu, pasien yang baru datang dari Semarang tersebut diketahui mengalami batuk dan demam. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan dari tim kesehatan dan melakukan upaya lanjutan,” ujar dr M Fakhrudin, Kamis (21/5/2020).
Sebelumnya, pada 13 Mei 2020 yang bersangkutan dilakukan lab darah. Hasilnya menunjukan arah kepada kemungkinan Covid-19. Atas perkembangan ini kemudian pasien dirujuk ke RSUD Kartini Jepara. Kemudian dalam dua hari dilakukan pengambilan sample swab.
Dalam masa perawatan yang bersangkutan menunjukan perkembangan bagus pada kesehatannya. Sehingga pihak RSUD Kartini Jepara memutuskan yang bersangkutan diperbolehkan menjalani rawat jalan pada 17 Mei 2020 dengan harus menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya yang bersangkutan pada 18 Mei 2020 diketahui pulang ke Gunung Pati, Semarang.
“Dari perkembangan tersebut kami sudah melakukan tracing jauh-jauh hari untuk mengetahui kontak erat pasien. Saat itu ada 27 orang yang juga sudah diminta melakukan isolasi mandiri. Terakhir hari ini hasil swabnya keluar dan ternyata positif. Sehingga kami kembali melakukan tracing ulang,” tambah dr Fakhrudin. Kamis (21/5/20).
Sementara untuk hasil tracing warga di luar Jepara diketahui ada 22 orang yang merupakan kontak erat dari pasien. Daftar orang ini juga sudah dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan masing-masing, untuk ditindak lanjuti penanganannya.
Sedangkan pasien dan keluarganya saat ini sudah masuk ke Karantina Pemkot Semarang di Kompleks Rumah Dinas Walikota Semarang.