Jepara – Bantuan dari Dinsos bagi keluarga pra sejahtera akhir akhir ini banyak di sorot warga karena di sinyalemen ada sebagian bantuan yg penerimanya kurang tepat sasaran.barangkali awal mula dari segi pendataan penerima bantuan tsb yang kurang koordinasi dengan aparat di tingkat bawah atau seiring perkembangan tingkat ekonomi warga penerima bantuan tsb yang beranjak mulai ada perbaikan yang signifikan hingga belum ada update data terkini org tsb sudah mapan dan enggan melepaskan jatah bantuan kepada org lain yang lebih berhak mendapatkannya,

Mensikapi realita di atas petinggi Brantak Sekarjati H.Musafa baihaqy kemudian ada ide mengumpulkan warganya yang menerima bantuan PKH Program Keluarga Harapan di balai desa setempat untuk memberikan sosialisasi pelabelan di rumah warga si penerima bantuan keluarga pra sejahtera.langkah berani ini di ambil petinggi meski semula ada pro dan kontra…melalui pendekatan secara dari hati ke hati di dasari niat yang tulus ikhlas akhirnya sepakat di adakan labelisaasi.

Dengan di dampingi petugas pendamping pkh dan babinsa serta babimkamtibmas secara bersama sama mendatangi rumah warga penerima dana pkh tsb.satu persatu di adakan pelabelan.

petinggi brantaksekarjati bersama babinsa dan babankamtibmas berpose bersama di tengah warga penerima bantuan pkh

“Kami memberikan pembelajaran kepada warga kami dengan adanya labelisasi ini soalnya ketika adanya program bantuan seperti ini terkadang menimbulkan rasa iri satu sama lain terkait dg bantuan sosial terkadang ada sebagian warga yg ekonomi sudah mapan / mampu masih juga ingin mendapatkan bantuan sosial ini mas…”kata petinggi Musafa.

“Alhamdulillah dengan adanya labelisasi ini ada sekitar 13 kk yang mengundurkan diri dan menyadari bahwa mereka sudah tidak layak menerima bantuan ini di karenakan mereka sudah cukup mampu,pada akhirnya kesadaran masyarakat timbul dengan sendirinya..” imbuh petinggi Brantaksekarjati Musafa Baihaqy.

Terlepas dari kebijakan yang pro dan kontra komentar di tengah masyarakat tentu ada plus dan minusnya sebuah kebijakan.namun dari disisi yang baik kebijakan petinggi Musafa ini sebagai pelopor desa di jepara melabelisasi hingga di contoh desa desa lainnya.karena selama ini yang ada hanya sebuah stiker kecil yang menempel di depan kaca/ tembok rumah penerima bantuan.diharapkan dengan adanya labelisasi tsb….bantuan betul betul tepat sasaran bagi warga yang berhak mendapatkannya.

Petinggi Musafa yang terkenal ramah tamah dan pinter ngemong warganya ini selalu respek terhadap permasalahan desa.bahkan baru baru ini mengumpulkan perangkat serta perbot masjid serta jajaran pengurus 3 masjid yang ada di desa brantaksekarjati sebagai empati dan apresiasi kepada elemen warga tersebut memberikan bingkisan tali asih kepada mereka berupa sarung dan sajadah sembahyang .

Dalam penyerahan bingkisan tsb petinggi menandaskan sekali lagi bahwa sebagai rasa terimakasih pihak pemerintah desa pada warganya atas partisipasinya dalam ikut menjaga dan mengantisipasi wabah corona dengan menghimbau jelang sholat jumat agar menyemprotkan disinfektan dan memanfaatkan sanitezer yg sudah ada di tiap tiap masjid agar warga rajin mencuci tangan.( Oedy melankolis )