Jepara – Terpuruknya harga garam Demak dan Jepara saat ini adalah momen tepat untuk mengisi Gudang Garam Nasional (GGN) . Pemerintah telah membuat 2 GGN di Demak dan 1 GGN di kawasan tambak garam di Jepara.Tujuan dibangunnya GGN ini adalah untuk menyerap garam petambak di kala over produksi.
[13/4 20.45] PAK MUIN: Sandi Hertanto pengusaha garam asal desa Kedung malang mengakui harga garam saat ini cukup rendah. Selain kualitas yang dibawah garam impor stok atau pasokan berlebih penyebabnya.Agar petambak tidak rugi harus ada penyerapan garam dari Koperasi dengan memanfaatkan GGN yang telah ada.

” Jika tiga gudang garam nasional di Kedungmalang Jepara, Kedung karang dan Babalan Demak mau menyerap garam petambak. Harga garam saat ini bisa naik meskipun dengan perlahan.Jika tidak ada upaya itu harga garam ya stagnan bahkan bisa turun”, kata Sandi Hertanto yang dihubungi via telpon genggamnya Hari Minggu ini.

Menurut Hertanto pengiriman garam yang ia lakukan masih seperti biasanya karena permintaan khususnya masih stabil.Meski Covid 19 menyerang namun permintaan garam tak ada hentinya.Dengan menggunakan truk Fuso atau Peti kemas setiap waktu ia terus memenuhi permintaan pelanggannya. Untuk sekali pengiriman biasa 23-25 ton tergantung armadanya .

Ketua KSU Mina Barokah desa Surodadi kecamatan Kedung yang mengelola GGN yang dihubungi kabarseputarmuria mengatakan, melihat harga garam yang cenderung turun ia berencana akan mengisi GGN yang ada di desa Kali anyar.Fihaknya kini baru mencari modal tambahan untuk mengisi GGN yang baru selesai di bangun tahun ini. Selain dengan cara pembelian cash dengan harga umum.Dis juga menawarkan kepada petambak dengan sistem titip garam digudang.

” Kalau pembelian cash kita butuh banyak modal dengan kapasitas 2.000 ton jika harga garam dan angkut masuk gudang per 10 ton Rp 4 juta modal yang dibutuhkan sekitar Rp 800 juta “,kata Sokhib.

Tetapi kalau dengan sistem petambak menitipkan garamnya ke Gudang modal yang dibutuhkan hanya separuhnya.Oleh karena itu sebelum modal pembelian garam cair kita menghubungi petambak yang anggota koperasi untuk menitipkan garamnya di GGN.Jika nanti ke depannya harga naik maka keuntungannya akan dibagi sesuai dengan perjanjian di awal.(Muin).