Demak – Namanya Sutiah usianya lebih 70 tahun sehingga orang menyebutnya Mbah Sutiah ia warga desa Wanusobo kecamatan Kedung kabupaten Jepara .  Setiap hari mulai pukul tujuh hingga pukul duabelas simbah ini menunggui jualannya di pasar Desa Babalan kecamatan Wedung. Pekerjaan sebagai wiraswasta ini sudah ia jalani lebih empat puluh tahun . Ia mulai berjualan di Pasar Kremyeng ini sejak usia dua puluh lima tahun.

Selama lebih empat puluh tahun berjualan , barang yang dijual tidak berubah diantaranya daun pisang ,pisang,empon-empon, dan juga horog horong yaitu makanan khas dari Jepara. Barang dagangannya itu di beli dari pasar Pecangaan usai berjualan dari pasar Babalan. Setiap hari ia jualan dan setiap hari ia kulakan di pasar Pecangaan.

“ Saya berangkat dari rumah usai shalat subuh dijemput kendaraan secara berombongan. Mulai dari pasar Karangaji , kemudian pasar Kedungmutih dan saya paling akhir di pasar Babalan. Ongkosnya sekali jalan Rp 15.000 “, kata Mbah Sutiah pada kabarseputarmuria.com belum lama ini.

Meskipun usianya telah lanjut namun kondisi Mbah Sutiah masih sehat dan ingatannya masih tajam. Sebelum ada kendaraan umum awal-awal berjualan mbah Sutiah berjalan kaki bersama teman temannya dengan membawa obor . Namun setelah jalan desa Babalan – Kedungmutih bagus mbah Sutiah tak jalan lagi namun naik kendaraan roda empat atau ojek naik sepeda motor.

“ Dulu sebelum jalannya bagus seperti ini kita jalan kaki . Kalau panas ya kepanasan kalau hujan ya kehujanan . Kini jalan sudah bagus berangkat sudah dijemput sampai rumah dan pulangpun diantar sampai rumah dengan naik kendaraan “, tambah Mbah Sutiah.

Selain mbah Sutiah yang berjualan di pasar Babalan ini ada beberapa orang. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari tak lebih dari sepuluh orang. Rata rata yang berjualan usianya juga sudah lanjut dan berjualan di pasar desa Babalan ini sudah puluhan tahun. Sedangkan pasarnya juga jauh dari kelayakan dari segi bangunannya. ( Muin )