Demak – Saat ini ojek online menjadi salah satu transportasi massal yang sudah melayani jutaan orang di Indonesia.Profesi ojol ini sudah ditekuni jutaan orang mulai dari kota besar hingga kota kecil.Setiap waktu jumlah ojol ini terus bertambah.Selain orang baru banyak pula ojek pangkalan yang juga masuk menjadi anggota ojol.

Namun demikian ada beberapa anggota ojek pangkalan yang belum tertarik masuk menjadi anggota ojol ini. Salah satunya adalah tukang ojek pangkalan yang biasa mangkal di pasar baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak.Dari sekitar 30 anggota yang tergabung dalam Persatuan Ojek Pasar Baru Kedungmutih belum ada yang mendaftar ke ojek online grab atau gojek.

Ali Ridlo anggota POPB Kedungmutih mengatakan , sebenarnya ia tertarik untuk masuk menjadi anggota ojol. Namun karena persyaratannya yang ribet membuat ia mengurungkan diri untuk mendaftar ojol.Selain itu usianya yang sudah lanjut juga menjadi penyebab utama kurang tertarik untuk menjadi anggota ojol.

” Sebenarnya sih tertarik juga dengan ojol ini ,tapi sistemnya yang ribet harus pakai HP ya jadinya ya kurang tertarik dan saat ini disini belum ramai masalah ojol ini “,tambah Ali ridlo yang sudah lebih 30 tahun jadi tukang ojek.

Khamim tukang ojek asal desa Karangrandu kecamatan Pecangaan pada kabarseputarmuria mengatakan ,ia sebenarnya juga tertarik pada ojol ini namun karena sering dicancel dua jadi tidak tertarik. Info ini di dapat dari temannya tukang ojek pangkalan yang juga menjadi ojol. Ia sering dicancel oleh pengguna ojol akibatnya ia jadi takut jika menimpa pada dirinya.

” Ya selain ribet caranya juga kadang dicancel oleh pengguna ojol jadinya ya ragu ragu untuk mendaftar ojol ” , kata Khamim