Jepara – Desa Kedungmalang kecamatan Kedung saat ini kondisinya lebih ramai dibandingkan dulu. Sejak jalan ditingkatkan menjadi jalan propinsi lalu lintas kendaraan yang lewat semakin banyak Apalagi dengan banyaknya pabrik dikawasan Pecangaan dan sekitarnya.Jika pagi hari jumlah kendaraan yang lewat mencapai ribuan setiap harinya.
Peluang inilah yang ditangkap Suhardi warga desa Kedungmalang untuk membuka pompa bensin mini. Dulunya ia berjualan bensin secara eceran dengan menggunakan botol .Namun seiring dengan perjalanan waktu para penjual bensin eceran menggunakan mesin.Diapun akhirnya ikut juga membeli mesin pompa mini untuk jual bensin eceran.
” Dulunya menjual bensin pakai botol lancar lancar saja .Tetapi ketika yang lain mengoperasikan mesin .Mau tidak mau kita harus juga ikut menjual bensin dengan mesin kalau tidak ya takut pelanggan pindah tempat “,kata Pak Suhardi (65) pada kabarseputarmuria Senin (10/2)
Dulu sebelum dapat mesin pompa bensin mini .Ia tanya tanya ke temannya sesama pedagang bensin eceran berapa harga mesin pompa mini. Salah satunya ada yang mengatakan harganya 50 juta dan belinya harus ke Bandung. Mendengar informasi itu iapun mencari informasi sendiri ke tempat lain.
” Harganya tidak semahal itu namun hanya Rp 18 jutaan untuk dua kran.Sedangkan untuk satu kran harganya sekitar 15 Jutaan.Saat ini saya punya dua mesin pompa mini.Alhamdulillah sudah berjalan 5 tahunan “,kata Hardi yang juga berdagang ikan.
Hardi menambahkan menjual bensin dengan menggunakan mesin ini lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan botol.Selain menghemat waktu karena tidak usah menakar juga penguapannya sedikit. Untuk mengisinya juga mudah setelah beli bensin dari SPBU bensin dari dirigen tinggal menuang saja.
” Kita jual bensin tiga jenis ada premium pertalie dan Pertamax .Namun yang laris disini bensin jenis Pertamax karena harganya lebih ekonomis.Namun untuk bisa dapatkan bensin Pertamax ini kita harus pandai pandai mengambil hati petugas SPBU “, terang Hardi.
Dari usahanya berjualan bensin via pom mini ini Hardi mendapatkang penghasilan tambahan .Rata rata sehari ia bisa menjual bensin minimal 100 liter jika kondisi ramai bisa habis hingga 200 liter.Ia mengambil keuntungan tidak banyak rata rata Rp 500 rupiah per liternya.Ia menambahkan omzetnya setiap waktu terus naik karena jumlah kendaraan khususnya sepeda motor terus naik.
” Pelanggan utama saya adalah karyawan pabrik dan pelajar yang jumlahnya terus bertambah selain itu baru baru orang orang yang jalan jalan melewati desa ini “,pungkas Hardi.(Muin)