Jepara – Persyarikatan Muhammadiyah Wilayah Kabupaten Jepara mendeklarasikan Dukungan Regulasi Kawasan Tanpa Rokok, ahad (9/2/2010), hadir semua ortom yaitu PDM,PDA,PDPM,PDNA,PDIPM,PD.TAPAK SUCI,HW JEPARA,PCM sedaerah Kab Jepara,Pimpinan Aum dan jajarannya,WargaMu dan Simpatisan Muhammadiyah .

Acara di awali dengan Pengajian
Ahad Pagi atau yang sudah familiar disebut sebagai JIHAD PAGI itu, hadir para pembicara dari PP Muhammadiyah dan Rektor UMM Magelang yang selanjutnya diadakan PENANDATANGANAN OLEH PDM DAN ORTOM mengenai KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) .

Tampak PDM beserta jajaran ORTOMnya mengenakan seragam Batik Muhammadiyah karena pada ahad ini memang telah ditetapkan hari bermuhammadiyah yaitu pada setiap ahad ke-2 setiap bulannya.

Dalam kegiatan yang di undang oleh Ketua PDM Jepara, Fachrurrozi dan Sekum Soleh Sudarsono itu sangat meriah, mendeng arkan tausiyah tentang MTCC ( Muhammadiyah Tabacco Control Center)

Tausiyah diawali oleh Dosen Pasca Sarjana UMM, “kita semua sebagai umat nabi Muhammad saw bisa seperti nabi muhammad dalam meniru suri tauladannya, sama-sama sebagai umat manusia, bedanya nabi muhammad diberi wahyu” ujar Imron.

“KHA Dahlan kala itu juga diberi wahyu, orang yang imannya paripurna bisa meniru Rasullullah”, tandasnya

Tausiyah kedua adalah dari Rektor UMM, menjelaskan tentang apa itu MTCC (Muhammadiyah Tabacco Control Center) bahwa “intinya kita tidak melarang tapi mengedukasi, untuk tidak merokok”ungkap Sulis Suyadi.

” AUM banyak, kita bisa dikategorikan mendustakan agama apabila diamanati AUM tapi terlantar dan tidak bermutu” jelasnya.

“Dulu generasi KHA dahlan berjuang dengan segala gagasan dan idenya, kita sebagai generasi penerus harus kritis seperti KHA Dahlan”, harapnya.

Jihad pagi yang spesial kali ini, sebelum penandatanganan deklarasi, diakhiri tausiyah dari PP majelis Tarjih, Wawan Gunawan Abdul Wachid.

Pertanyaan yang sangat krusial “Mengapa Majelis Tarjih PP muhammadiyah mengadakan penelitian 2 kali, yaitu maret 2010 dan januari 2020?
“Alasan mengemuka adalah karena dulu ada penyesatan info bahwa Rokok haram”paparnya

“Solusi rokok konvensional dengan ditambah rasa dan aroma , apel dll” iklan itu sangat menyesatkan ” imbuhnya.

“Semula perokok aktif yang berniat berhenti, tapi malah berpindah ke produk lain, itu ironisnya”jelasnya.

“Mari kita berikrar, komitmen muhammadiyah untuk amar ma’ruf nahi mungkar” harapnya.

“Koreksi arah kiblat perekonomian, Cukai dari rokok tidak seberapa, biaya kesehatan 3x lebih besar dari pada cukai” pungkasnya.

*(Kontributor berita-Deny Ana I’tikafia PDA jepara)*