Demak – Petambak garam Demak yang tergabung dalam Koperasi ROMA (Roda Bersama Abadi) Kecamatan Kedungmutih Kecamatan Wedung mendapat kunjungan dari FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) Undip dan URDI (Lembaga Pengembangan Kota dan Daerah) Sabtu (25/1). Kunjungan tersebut dalam rangka mendukung pembinaan untuk garam yang sudah lama dijalin. Selain itu juga sebagai objek penelitian yang bermanfaat pada petambak garam.

“Dulu kami membantu pemasaran industri hingga sekarang masih jalan. Sekarang kita kembali untuk membina garam membuat produk turunan seperti garam beroidium, dan juga air bittern sebagai krim mengatasi bengkak dan juga menemukan apa manfaat dari air bittern ini “, kata Prof. Dr.Ir. Agus Hartoko,MSc Dosen FPIK Undip

Ditambahkan kunjungan lapangan dari Undip ini juga membawa mahasiswa yang mengadakan penelitian mengenai garam dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir Delianis Prienggenies ,MSc Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).Di Show garam milik Koperasi ROMA ini erjadi diskusi antara petambak garam , Mahasiswa dan Dosen seputar produksi garam dari Demak ini.

 

 

“Untuk air bittern ini sudah kami teliti dan menjadi cream atau lotion seperti ini. Dari hasil penelitian kami krim ini dapat menyembuhkan pembengkakan. Untuk komposisinya, bahan ini akan kami kirimkan ke Pengurus Koperasi ROMA “, kata Prof. Dr. Ir Delianis saat menyerahkan hasil penelitian kepada Ketua Koperasi ROMA Musa Abdillah.

Dr. Ir .Delianis mengatakan selain garam di Kedungmutih ini, masih ada bahan yang bermanfaat untuk menambah pendapatan warga yang menanam bakau dan juga bakau. Untuk tanaman bakau sudah ia teliti yaitu sebagai bahan pewarna batik dan Sirup. Sedangkan untuk buah bakau (brayo misalnya bisa dibuat kue klepon.

“Monggo nanti jika ada yang siap untuk dibor kami siapkan memfasilitasi fasilitas agar warga di sini bisa memanfaatkan sumber hayati yang ada untuk meningkatkan investasi mereka”, tambahnya

Ditempatkan yang sama Musa Abdillah Ketua Koperasi Garam ROMA menyambut gembira atas kunjungan rombongan dari UNDIP dan URDI, fihaknya terbuka untuk fihak manapun untuk menjalin kerjasama. Petambak garam di desa Kedungmutih Demak masih perlu pembinaan yang dibutuhkan dengan kualitas dan pemasaran garam.

Selain itu garam harga yang terpuruk ini perlu garam garam untuk produk garam. Yang dijual tidak mengandung garam krosok saja namun sekarang ada garam meja, digigit udara dan juga lotion untuk mengurangi pembengkakan hasil penelitian Undip. Dalam kesempatan itu Ivo Setyono dari  URDI memberikan bantuan 1 unit laptop untuk kelancaran administrasi Koperasi Roma. (Muin)