Jepara – Desa Karangaji kecamatan Kedung kabupaten Jepara merupakan desa nelayan dan pertanian yang mengandalkan sawah sebagai lahan penghasilan warganya. Selain itu ada juga beberapa warganya yang menekuni usaha peternakan itik. Dari hasil peternakan itik ini bisa membiayai hidup sehari-hari , membiayai anak sekolah dan kebutuhan lainnya.

Salah satu peternak itik di desa Karangaji adalah ibu Zumrotun istri dari pak Shodri yang kandangnya terletak di belakang desa pinggir sungai . Saat ini jumlah itiknya ada sekitar lima ratusan , namun yang berproduksi sekitar 200 itik. Setiap hari hidupnya bertumpu pada penjualan telur itik selama lebih 10 tahun.

“ Ya gimana ya pak namanya usaha ya di tekuni dengan baik , meski hasilnya sedikit karena bisanya beternak itik ya dijalani. Meski harus tidur bersama nyamuk setiap harinya “, kata Ibu Zumrotun pada kabarseputarmuria.com

Zumrotun mengatakan dulunya ia membuat kandang dibelakang rumahnya. Namun karena menganggu warga lainnya iapun memindah kandangnya dipersawahan belakang desa. Agar aman dari maling iapun  kadang menemani suaminya menjaga itiknya setiap malam. Meski kehujanan demi kelangsungan usahanyapun ia relakan.

20160807_093228

Kondisi kandang Itik ibu Zumrotun

“ Suami saya setiap malam tidur disini untuk menjaga itik agar aman dari maling . Kadang saya juga menemani tidur disini harus berselimut plastic agar tidak digigit nyamuk “, aku ibu Zumrotun .

Agar mendapatkan keuntungan yang lumayan ibu Zumrotun mengatakan, setiap hari suaminya harus belanja ikan , bekatul dan remis kerang. Bahan-bahan itupun dengan  mesin sederhana digiling menjadi pakan itik. Dengan cara membuat sendiri pengeluaran bisa dikurangi dibandingkan dengan pakan membeli di toko.

Biaya untuk pembelian pakan jika dirata-rata sekitar 150 ribu , dan hsil penjualan  telurnya setiap hari kurang lebih Rp 250 ribu . Saat ini harga telur cukup lumayan bagus Rp 1.800 – Rp 2.000,-. Sisa keuntungannya itulah yang dibuat untuk makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. Jika hasil telur berkurang kadang-kadang harus pinjam dulu pada bakul bekatul.

Selama menjadi peternak itik Ibu Zumratun mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Meskipun saat ini ia sudah tergabung dalam kelompok peternak itik desa Karangaji. Oleh karena itu ia berharap jika ada bantuan untuk peternak itik ia mengajukan dana bantuan untuk perehaban kandang itik.

Kondisi kandang itik saat ini mestinya harus ada perehapan. Namun karena tidak adanya dana untuk merehab iapun membiarkan kandangnya seperti saat ini. Selain itu ia juga kebingungan jika itiknya yang kecil-kecil beranjak besar akan di kandangkan dimana . Jika disatukan jadi satu akan mengganggu pertumbuhannya.

“ Ya tolonglah pak di carikan bantuan untuk memperbaiki kandang ini. Sudah lama kandang ini tidak ada perbaikan. Jika itik yang kecil nanti besar mesti butuh kandang lagi. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kandang itik ini “, harap ibu Zumrotun.

Itulah sekelumit kisah peternak Itik dari desa Karangaji yang merupakan pengusaha kecil. Kewajiban para pemegang kebijakan mulai dari tingkat desa sampai ke atas untuk memperhatikan nasib pengusaha kecil ini. Kita berharap pemerintah peduli pada keberlangsungan usaha kecil ini. Bantuan dan juga pembinaan usaha sangat mereka harapkan. (Muin)