Pekalongan  Ribuan orang menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang di gelar pada hari Ahad 1 /12 di Gedung Kanzussholawat oleh Habib Lutfie Ali bin Yahya. Acara tersebut juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Habib M Luthfi Ali bin Yahya di Gedung “Kanzus Sholawat”, Pekalongan mengajak umat Islam untuk mengenal lebih dekat sosok keteladanan, kedisiplinan, perjuangan, semangat pantang menyerah serta kepribadian sempurna pada diri Nabi Muhammad SAW.

Tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, adalah “Dengan Hikmah Maulid Nabi, Merah Putih Tidak Melupakan Sejarah-Kadar Bobot Iman Seseorang Tergantung Cintanya Kepada Rasulnya, Kadar Bobot Cinta Tanah Air Tergantung Kepada Cinta Kepada Bangsanya”.

“Tema ini mengandung makna bahwa Maulid Nabi yang dalam dunia kita terus diperingati setiap kelahiran beliau (setiap tanggal 12 Rabiul Awwal) bukan lagi sebuah seremonial belaka, tapi sebuah momen spiritual untuk menegaskan beliau sebagai figur tunggal yang mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup kita,” kata Sakti Wahyu Trenggono.

Selain sebagai ekspresi rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, substansi peringatan Maulid Nabi adalah mengukuhkan komitmen loyalitas pada Nabi Muhammad SAW.Sakti mengingatkan, Maulid Nabi adalah bagian dari cinta terhadap bangsa dan negara atau hubbul wathan.Kecintaan seseorang terhadap Tanah Air merupakan tanda keimanan seseorang terhadap Tuhan dan Nabinya. Oleh karena itulah, masyarakat diajarkan tidak meninggalkan sejarah.

“NKRI bukan politik. Tapi jati diri kita, NKRI harga mati. Harga diri kita, kehormatan kita. Kadar bobot iman seseorang, tergantung kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW. Kadar bobot cinta Tanah Air tergantung cinta kepada bangsanya sehingga kecintaan seseorang terhadap Tanah Air merupakan tanda keimanan seseorang terhadap Tuhan dan Nabinya,” ujar Sakti Wahyu Trenggono.

Acara rutin yang digelar setahun sekali merupakan acara yang ditunggu oleh jamaah pengajian Habib Lutfie di seluruh penjuru tanah air Indonesia dan juga ada yang hadir dari luar negeri. Selain bersilaturahmi sesame jamaah mereka juga berziarah ke makam para Habaib di Sapuro. Mereka datang secara bergelombang dengan menggunakan transportasi mulai dari sepeda motor, Mobil dan juga Kereta api. (Muin)