Demak – Dalam rangka mengurangi resiko bencana banjir di desa Kedungkarang pemerintah desa mengadakan peninggian tanggul yang belum bertalud. Tanggul itu ditinggikan dengan cara ditambah tanah dengan menggunakan becho.

Dengan ditinggikannya tanggul itu air dari sungai SWD II tidak akan menggenangi desa jika musim penghujan tiba. Tanggul yang rawan kebanjiran itu terletak di sebelah timur Desa yang sudah lama belum da peninggian atau penaludan permanen.

Kepala Desa Kedungkarang Muhibi yang dihubungi kabarseputarmuria mengatakan , peninggian tanggul sungai SWD II sepanjang 100 meter lebih ini belum di rencanakan di anggaran tahun 2019. Oleh karena permintaan warga dan kondisi tanggul yang rawan kebanjiran maka biayanya akan ditalangi dulu.

“ Karena ini permintaan warga kamipun berembug dengan teman teman perangkat mereka setuju biayanya ditalagi dari penghasilan tetap teman teman nanti pada tahun 2020 dikembalikan “, ujar Muhibi.

Peninggian tanggul itu sangat diperlukan karena di area tanggul yang rawan kebanjiran itu ada perumahan warga dan juga puluhan gudang garam milik warga. Dengan di tinggikannya tanggul itu jika musim hujan warga tidak was was karena air sungai SWD II tidak masuk ke rumah mereka.

Selain meninggikan tanggul fihaknya juga merelokasi empat kandang kerbau warga yang dekat dengan pemukiman. Kandang kandang kerbau itu tidak layak lagi jika dekat dengan pemukiman. Ketika di negoisasi warga minta kepada pemerintah desa untuk membuatkn kandang di sebelah timur desa.

“ Ya gimana lagi mereka juga warga desa kami dan ternak kerbau itu pekerjaan pokok mereka mau tidak mau saya juga mencarikan tempat agar tidak dekat dengan pemukiman warga” ,tambah Muhibbi.

Rofiq salah satu warga desa Kedungkarang yang ditemui kabarseputarmuria menyatakan terima kasih kepada pemerintah desa Kedungkarang yang telah meninggikan tanggul SWD II . Dengan ditinggikannya taggul tersebut warga tidak lagi khwatir jika air sungai SWD II tinggi akan meluber ke desa.

Ia trauma tahun 2014 yang lalu air sungal SWD II meluber masuk ke desa sehingga merugikan warga. Selain ratusan rumah tergenang , puluhan gudang garam juga hancur terkena air banjir. (Muin)