Demak – Di desa Kedungmutih kecamatan Wedung ada perkumpulan pembuat garam standar industry. Selain putih dan bersih garam ini kandungan Na Clnya , lebih 95 persen. Tidak semua petambk garam bisa membuat garam ini . Selain teknis pembuatan garamnya yang berbeda dengan garam biasa. Membuatnya juga perlu ketelitian dan kesabaran.
Salah satu petambak garam yang berhasil membuat garam standar industry adalah Kholil (30) yang menggarap lahan di pinggir jalan raya Babalan – Kedungmutih. Pada tahun 2019 ini Kholil mendapatkan pelatihan membuat garam industry dari Pak Darto dari Kementrian Perindustrian Pusat.
Usai pelatihan iapun mempraktekkan ilmu yang di dapatkan. Namun belum semua lahan garamnya dibuat untuk membuat garam Industri. Penyebabnya ia sudah mulai membuat garam biasa lebih dulu. Hanya sepertiga saja yang la gunakan untuk eksperimen.
Untuk membuat garam standar industry ini menurut Kholil tidaklah sulit. Hanya butuh kesabaran dan ketelitian dalam mengolah air ke dalam meja kristlisasi. Untuk teknik pengolahan lahannya tidak jauh berbeda dengan membuat garam biasa
“ Membuat garam standar industri dengan garam biasa tidak jauh berbeda. Hany perlu ketelitian dan kesabaran. Teliti dalam memsukkan air ke meja Kristal harus selalu di ukur “, kata Kholil pada kabrseputarmuria di lahannya.
Selain itu harus sabar menunggu waktu panen , jika garam biasa waktu panen biasa 5-7 hari . Namun jika garam standart industri ini butuh waktu minimal 10-15 hari untuk bisa memanen garam. Bagi yang tidak sabar ini merupakan kendala bagi petambak garam untuk diajak bergabung.
Meskipun waktu panen yang lama namun hasil garam yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan membuat garam biasa. Dua kali panen garam biasa hasilnya lebih banyak dibandingkan dengan sekali panen garam biasa. Selain itu bobot garam garam standart industri ini lebih berat dibandingkan garam biasa.
“ Satu zak garam biasa ini rata rata beratnya sekitar 40 Kg , namun yang garam industri ini bisa mencapai 50 Kg. Justru yang tahu ini adalah para pengangkut garam yang memasukkan garam ke dalam gudang “, tambah Kholil.
Ketika ditanya harga garam industri ini Kholil mengatakan , meskipun belum ada standar harga namun ia yakin garam ini harganya lebih tinggi dibandingkan dengan garam biasa. Untuk garam biasa harganya saat ini Rp 30 ribu/kwintal dan garam industri ini ia yakin laku Rp 50 – 60 ribu perkwintalnya. (Muin)