Jepara – Menjadi buruh tani harus kreatif tidak hanya musim penghujan saja mengerjakan lahan sawah. Meskipun musim kemarau jika ada air sawah dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang bisa menghasilkan uang. Seperti halnya Pak Baidi warga desa Batu Kali kecamatan Kalinyamatan ini. Sawah yang tidak digarap pemiliknya ia sewa untuk menanam Kangkung.

Dahulu tanaman kangkung harus hidup di air misalnya disungai atau kolam. Namun kini tanaman kangkung sudah dibudayakan orang di sawah sawah. Dulu bibit kangkung ya dari tanaman kangkung hidup lalu ditanam di air.Namun kini ada bibit khusus kangkung yang bisa dibeli di toko toko pertanian.

” Saya beli bibit ini di toko pertanian Pecangaan satu bungkusnya Rp 50 ribu. Untuk lahan seluas ini saya beli 20 wadah. Cara tanamnya mudah dilubangi biji kangkung dimasukkan kedalam tanah lalu disirami pagi dan sore”, kata Pak Baidi pada kabarseputarmuria

Baidi mengatakan,Ia tertatik menanam Kangkung ini informasi dari saudaranya yang cukup berhasil dalam menanam Kangkung ini. Setiap musim kemarau pasti menanam kangkung dan hasilnya cukup lumayan. Melihat kondisi itulah ia tahun ini mencoba menanam Kangkung.

“Selain modalnya tidak terlalu besar juga perawatannya mudah. Untuk penjualan hasil kangkung ini juga cukup mudah banyak bakul datang ke lahan atau bisa kita jual langsung ke pasar.”,tambah Baidi

Jika kita melewati jalan raya Gerdu – Manyargading selain pak Baidi ada puluhan petani yang menanam kangkung ini. Biasanya mereka adalah penyewa yang memanfaatkan lahan sawah yang nganggur ketika musim penghujan. Selain kangkung ada juga yang menanam jagung, timun. Blewah, sawi dan lainnya. (Muin)