Demak – Tradisi baca Manaqib khususnya manaqib Syeh Abdul qodir al jailani masih diuri uri kelestariyannya terutama warga pesisir khususnya Demak. Jika mereka akan melaksanakan hal yang baik syukurannya dengan manaqiban. Seperti halnya yang dilakukan salah seorang nelayan yang akan menurunkan perahu usai direnovasi juga menggelar acara manaqiban dan uniknya diatas perahu.

Acara yang dilaksanakan usai sholat isya  itu sederhana sekali dan hanya diiikuti 5-6 orang. Ingkung ayam yang masih utuh diletakkan ditengah kemudian manaqibpun dibaca oleh salah satu yang hadir. Yang lain mendengarkan dan mengikuti pembacaan sampai akhir bacaan dan berdoa bersama.

” Tradisi baca manaqib ini tinggalan mbah mbah dulu dan kita saat ini meneruskannya. Sehingga sampai sekarang tradisi ini terus berjalan. Dengan membaca manaqib ini kita berharap berkah dari Allah SWT lantaran Syeh”, kata Abdul Wahab pembaca manaqib pada kabarseputarmuria

Selain acara turun perahu untuk nelayan pembacaan manaqiban ini juga dilaksanakan untuk memulai hajat yang baik lainnya. Misalnya membangun rumah,membuat gudang, berangkat haji, sampai dengan memulai berdagang. Dengan syukuran pembacaan manaqib Syeh Abdul qodir al jailani mereka berharap ridlo Allah SWT.

Adapun bentuk slametan yang dihidangkan selain ingkung ayam dengan nasi juga jajanan pasar sebagai pelengkap. Ingkung ayam dengan bumbu opor awalnya utuh ditempatkan di tengah tempat hajatan. Usai didoakan kemudian ayampun di bagi menurut jumlah yang hadir. (Muin)