Jepara – Tradisi sedekah bumi atau apitan masih dilestarikan oleh warga Jepara yang tinggal di desa Karangaji kecamatan Kedung. Dari hari Rabu (10/7) malam diawali dengan gelaran hiburan untuk rakyat berupa Qosidah Elhawa dari Semarang. Kamis (11/7) siang dilanjutkan dengan arak arakan Tumpeg drn Selamatah yang dihadiri seluruh warga desa. Dilanjutkan dengan kesenian tradisional pentas wayang kulit semalam suntuk.

Acara arak arakan tumpeng berawal dari masing masing warga dari RT RT yang ada didesa Karangaji berangkat membawa tumpeng dalam wadah beraneka rupa  ke GOR desa Karangaji. Nasi dan lauk pauk dengan wadah beraneka rupa dibariskan di halaman GOR dengan ditunggui masing masing warga. Setelah semua berkumpul kemudian dibacakan doa yang diamini semua warga yang hadir.

” Nah usai berdoa kemudian seluruh warga makan nasi tumpeng bersama sama. Mulai dari anak anak sampai orang dewasa berbaur menjadi satu menikmati nasi dan lauk pauk. Usai dinikmati sisa tumpeng kembali dibawa pulang”, ujar Eko Siswanto Babinkamtibmas desa Karangaji melaporkan untuk kabarseputarmuria.

Eko menambah kegiatan atau apitan ini merupakan event tahunan yang ditunggu warga. Kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur warga atas rizki yang telah diberikan Allah SWT. Oleh karena itu dalam kegiatan sedekah ini juga banyak pedagang yang mremo sehigga mirip pasar malam dengan aneka barang yang dijual dan juga stand permainan untuk anak.

Petinggi Desa Karangaji Abdillah Fadhol yang dihubungi kabarseputarmuria mengatakan acara sedekah bumi desanya rutin diadakan setiap tahun. Tradisi ini sebagai perwujudan rasa syukur seluruh warga desa atas limpahan rejeki yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu juga sebagai sarana untuk silaturahmi antar warga desa Karangaji. Ia berharap dengan gelaran acara sedekah bumi ini desanya bertambah maju aman dan sejahtera. (Muin)