BLORA,- Sidak bahan makanan yang dilakukan tim gabungan dari Polres Blora bersama Dinas Kesehatan, Dinas pertanian dan juga Dinas perdagangan Blora, menemukan sampel makanan yang diduga mengandung boraks, formalin dan rodamin.
Ketiga bahan berbahaya itu ditemukan saat tim gabungan melakukan sidak ke pasar tradisional Sido Makmur Blora, Senin, ( 13/05/2019). Sidak yang di pimpin langsung Oleh Kapolres Blora AKBP Antonius Anang,S.I.K.,M.H ini menyisir seluruh pasar, terutama di bagian makanan/minuman.
Kandungan Rodamin ditemukan pada jajanan anak anak seperti kerupuk dan juga kudapan ringan, dimana warnanya sangat mencolok, setelah dilakukan pengecekan dengan Spektrofotometri UV Terlihat bahwa makanan tersebut menggunakan pewarna yang mengandung rodamin atau pewarna tekstil.Sementara itu untuk makanan yang mengandung formalin di temukan pada ikan basah dan juga kerupuk mentah Yang masih di jual oleh sebagian pedagang.
Namun untuk menyakinkan makanan tersebut mengandung bahan-bahan yang berbahaya bakal dilakukan uji lanjutan di laboratorium.
Boraks merupakan bahan yang biasa untuk mengenyalkan makanan, sedangkan formalin untuk mengawetkan mayat serta rodamin menjadi bahan baku pewarna pakaian.
Plt.Kadinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto, SKM,M.Kes. menjelaskan bahan-bahan berbahaya itu kalau menumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit seperti kanker.
Lilik menambahkan bahwa pihaknya bakal memberikan pembinaan kepada para pedagang UMKM supaya tidak lagi menggunakan bahan yang berbahaya untuk campuran makanan yang dijualnya.
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang,S.I.K.,.M.H membeberkan bahwa selama Ramadhan pihaknya bersama tim gabungan akan terus melakukan sidak ke pasar tradisional ataupun ke supermarket yang ada di Blora.Dengan tujuan untuk memastikan bahwa bahan makanan/minuman yang ada di pasaran, aman untuk di konsumsi masyarakat luas. “Selain untuk memastikan keamanan dipasar, tujuan utama sidak bersama tim gabungan adalah untuk memastikan keamanan makanan/minuman untuk di konsumsi, dan juga antisipasi mafia pangan.” Ujar Kapolres.(PenBRT)