Demak – Dandim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto bersama jajaran Forkopimda Demak melaksanakan Ziarah ke makam makam para raja pendiri Kota wali dan ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu yang merupakan leluhur Kabupaten Demak, sudah menjadi tradisi dalam setiap peringatan Hari Jadi Kabupaten Demak. Tak terkecuali pada tahun ini, tradisi ini juga tetap dilakukan pada peringatan hari jari ke-516. Tujuan dari ziarah ini adalah untuk mempertahankan tradisi dan menghormati jasa-jasa perjuangan waktu dulu.Rabu (27/03/19)
Acara ziarah makam ini dihadiri oleh Wakil Bupati Demak H. Joko Sutanto, Ketua DPRD Demak Nurul Muttaqien, Kapolres Demak AKBP Arif Bahtiar, bersama FKPD dan Forkopimcam.
Menurut Dandim Abi, menuturkan, ziarah ke makam Sultan Fattah yang dilakukan
setiap tahun ini, merupakan tradisi yang dilakukan menemukan moyang sebagai bentuk ucapan terimakasih atas jasa mereka yang telah berjuang untuk Demak.
”Selain melaksanakan ajaran agama, juga mengenalkan sejarah dari tokoh masyarakat agama dan pendiri Kabupaten Demak. Serta mendoakanya semoga mendapatkan tempat yang mulia disisinya.Sebagai penerus perjuanganya harus diisi dengan kerja keras, spiritualitas yang tinggi,” kata Dandim usai ziarah di makam Sultan Fatah dan makam Sunan Kalijaga.
Penetapan ulang tahun Demak tanggal 28 Maret merujuk pada penetapan hari jadi Kabupaten Demak itu sendiri. Hari jadi itu tak lain adalah tanggal 28 Maret 1503. Secara historis, pada 28 Maret 1503 adalah hari penobatan Raden Patah sebagai Sultan Bintoro atau Raja Kerajaan Demak. Peristiwa itu sendiri dalam penanggalah Hijriah adalah tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka, yang jika dikonversikan dalam penanggalan masehi menjadi 28 Maret 1503.
Di daerah Bintoro inilah Raden Patah mengukir sejarah mendirikan Kerajaan Demak yang juga dikenal sebagai Kesultanan Bintoro Demak pada abad ke 16. Itulah riwayat singkat mengapa peringatan ultah Kabupaten Demak ditetapkan pada 28 Maret.(pendim 0716/Demak)