Jepara – Bekerja tukang kayu bagi Abdul Ghofur warga desa Geneng kecamatan Kalinyamatan saat ini pekerjaan yang menghidupi keluarganya. Ia bekerja sebagai tukang kayu sudah puluhan tahun. Ia ingat setelah lulus SD ia sudah bergelut dengan kayu sebagai kenek tukang kayu. Dari menjadi kenek itulah ia mulai bisa membuat berbagi macam perabot rumah tangga. Mulai dari kursi , meja , buffet, sampai dengan rumah joglo.
“ Maunya sih kaerja yang ringan jadi pekerja pabrik seperti tetangga yang lainnya . Namun karena saya tidak punya ijasah ya bekerja sebagai tukang kayu ini saya jalani sampai sekarang. Ini buat meja kursi pesanan dan juga rumah joglo seperti ini saya kerja pada bos saya di Pecangaan “, kata Abdul Ghofur pada kabarseputarmuria yang menemuinya di rumah bosnya desa Pecangaan Wetan RT 17 RW 2.
Sambil membuat kursi Abdul Ghofur mengatakan , bekerja sebagai tukang bukan pekerjaan warisan dari orang tuanya. Orang tuanya adalah buruh tani , ketika itu ia tidak tertarik menjadi buruh tani. Iapun ikut tetangganya di usaha mebel setelah lulus SD . Awalnya iapun hanya sebagai tenaga pembantu saja misalnya mengambilkan kayu , mengangkut barang mebel dan tenaga kasar lainnya.
“ Sebagai buruh waktu itu mendapatkan upah seadanya saya terima , setelah agak besar sayapun mulai mengenal alat alat tukang dan mencoba membuat mebel secara kasaran . Setelah terus latihan sayapun kemudian bisa membuat berbagai macam barang mebel dengan kualitas bagus “, cerita Abdul Ghofur.
Dari keahliannya sebagai tukang kayu itulah ia merantau kemana mana di ajak bos yang mendapatkan borongan pekerjaan mebel. Mulai dari di dalam pulau Jawa sampai dengan kota kota di luar pulau Jawa seperti Denpasar Bali , Manado Sulawesi , Medan pulau Sumatera sampai dengan kota kota di Kalimantan.
“ Ya meski harus ke luar pulau Jawa saya jalani yang penting dapat hasil untuk menghidupi keluarga. Pernah hampir setengah tahun di Bali mborong Villa . Selain itu juga pernah ke Pulau Sulawesi semua itu saya jalani dengan senang hati “, tambah Abdul Ghofur yang sudah dikaruniai dua anak.
Menurut Abdul Ghofur bekerja sebagai tukang kayu saat ini masih bisa untuk menghidupi keluarga meski dengan kondisi yang biasa saja. Saat ini ia kerja borong di Azzahra Mebel dan Gazebo desa Pecangaan Wetan . Jika dihitung penghasilan sehari nya Rp 75 ribu dari hasil mborong mebel maupun Gazebo. Meski tidak bisa hidup mewah Abdul Ghofur mengaku bersyukur dengan keahliannya sebagai tukang kayu. (Muin)