Jepara – Salah satu Netizen menulis dalam status FBnya mengabarkan bahwa saat ini kondisi lantai dua pasar Mayong lantai dua terbelah/retak . Dalam akun FB Kang Ipul menuliskan setatus sebagai berikut :
Blm genap 2th diresmikan, kondisi Lantai 2 Pasar Mayong sdh benar2 TERBELAH.
Lantai cor, dinding hingga tiang penyangga dr atas smp bwh (lantai 1) sdh bnr2 pecah & bkn skdr “retak”. Kondisi ini selain “Sangat Membahayakan” pengunjung zona Kuliner dilantai 2, jg membuat bp. H. Suparno (ptg. Tigojuru) slk pemilik wrg mkn “Sehati” yg berada tepat dibawah area retakan tsb ikut repot krn tiap hujan dtg warungnya “kebanjiran”. Dgn maksud baik, beliu usul kpd “pihak pasar” akan menambal retakan tsb dg biaya sendiri namun peg. Pasar Mayong yg saat itu ditemui tdk berani memberi ijin, hanya bs berjanji “akan melaporkan” kpd pimpinannya yg saat itu sdg tdk ditempat.
Akankah hal ini ditindaklanjuti scr hkm oleh pejabat yg berwenang?, atau hanya akan berakhir dg “uang pengembalian” spt kasus tangga & pagar besi yg tdk sesuai speck ketebalannya dilokasi yg sama yg pernah kami laporkan?… Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor, Inspektorat, BPK…. Apakah mmg sdh benar2 “tdk paham” ttg standart konstruksi?
Dengan retak atau terbelahnya lantai 2 pasar Mayong ini membuat Haji Suparno pemilik warung makan “Sehati “ warga desa Tigajuru repot dibuatnya jika hujan warung ini kebanjiran . Fihaknya telah meminta ijin kepada fihak pasar untuk menambal retakan secara swadaya , namun pegawai yang ditemui tidak memberi ijin dan akan melaporkan ke atasan. Ia berharap fihak pengelola pasar mengadakan perbaikan agar warungnya tidak selalu kebanjiran jka hujan tiba.