Jepara –  Bagi Zakariya Anshori Chamim Caleg PKB Dapil 1 Jepara (Jepara, Tahunan, Kedung, KarimunJawa) no 4 , Rabu Pahing 17 April 2019 adalah moment untuk  memilih presiden dan wakil rakyat. Oleh karena itu pemilih diharapkan untuk menggunakan hak konstitusionalnya   dengan bijak dan bertanggungjawab. Lima menit di bilik suara akan menentukan masa depan selama 5 tahun.

Itulah kata kata yang diucapkan salah satu calon legislative Jepara ketika diminta pendapatnya oleh kabarseputarmuria seputar pelaksanaan pemilu tahun 2019. Bagi Zakariya berpolitik adalah salah satu perjuangan untuk ikut menentukan kelangsungan dan masa depan bangsa . Oleh karena itu sudah tiga kali pemilu ia berpartisipasi menjadi Calon legislative dari Partai Kebangkitan Bangsa Jepara.

“ Mungkin saya salah satu caleg yang paling  bersemangat dalan setiap pemilu karena sudah tiga kali ini saya ikut nyaleg terus dan tanpa money politics. Itu komitmen saya saya ingin para pemilih bersedekah suara  untuk kelangsunga bangsa ini . Tahun 2019 ini saya juga lakukan hal yang sama karena pemilih sekarang mulai cerdas”, kata Zakariya yang turut nyaleg pada pemilu 2004 dan 2009.

Dengan waktu kampanye yang cukup panjang ini Caleg yang berkomitmen tanpa money politic seperti dirinya bisa leluasa untuk melakukan sosialisasi visi dan misi . Oleh karena itu diwaktu waktu selanya ia melakukan kunjungan door to door ke teman ,kerabat dan juga simpatisan. Ia memberikan pemahaman tentang politik tanpa uang tersebut. Sehingga akan tercipta sedekah suara dan tidak mengharapkan uang.

Ditambahkan kabupaten Jepara ini masih banyak yang dibenahi agar lebih baik. Oleh karena itu ia terus berihtiar untuk berjuang menjadi anggota Dewan . Salah satu yang menjadi harapannya jika menjadi anggota Dewan adalah menginisiatif  Ranperda Sistem Pendidikan Integratif Daerah, Ranperda Perlindungan dan Pelestarian Identitas Geografis Daerah, Ranperda Disabilitas. Sedangkan pada fungsi penganggaran, dia memperkuat perencanaan partisipatoris pembangunanan daerah dan mendorong e-budgeting berbasis kinerja.

Ditanya masalah Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren di Jepara Zakariya mengatakan , Masih sangat minim perhatian pemerinth . Oleh karena itu Dengan Sistem Pendidikan Integratif Daerah diatas diharapkan memperjelas dan memperinci RUU Pesantren dan  Pendidikan Keagamaan  yang sedang dibahas di DPR RIl.

“ Saya berharap ada revitalisasi spirit sekolah Jowo , Sekolah Arab seperti dulu , Bar maghrib Ngaji Alqur’an dan bar Ngisak Ngaji kitab kitab Ahlaq sehingga tercipta pendidikan karakter sesunggguhnya “ tutup Mas Zakariya yang tinggl di desa Tegal Sambi Jepara. (Muin)