Kudus-Sebagaimana memimpin pemilih merupakan sebuah kewajiban, dan sebagai warga negara yang baik pula turut mengikuti jalanya demokrasi dengan santun dan tuntas.
Dengan kriteria yang telah diatur, warga negara berhak memilih seorang pemimpin yang di idamkan dan dianggap laik sebagai pemimpinnya.
Hal tersebut, nampak pada KB Al-Azhar, pada senin 29 Oktober 2018, anak-anak usia persiapan empat hingga lima tahun, memilih salah satu diantara puluhan guru sebagai ‘Teacher Favorite’ dalam pesta demokrasi.
“Pemilihan guru favorit, di KB Al-Azhar terkesan seperti pemilihan umum ataupun pemilihan yang sesungguhnya, dan peralatan seperti kotak suara, bilik suara, tinta dan panitia pemilu, juga ada tim pengawas yang mengawasi jalanya pemilihan,” terang Sunarti Sudarmi, salah satu pendidik KB Al-Azhar
Ia juga memenyampaikan, “kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan terhadap demokrasi sejak dini dan menumbuhkan rasa sosial terhadap mereka.
Sementara, Penyelenggara KB Al-Azhar, Eni Misdayani menilai, “bahwasanya pengenalan pemilihan guru favorit di KB Al-Azhar, yang dirancang laiknya pemilu, secara otomatis mengajarkan perkembangan anak dalam berbagai aspek, misalnya, sosial, motorik, bahkan secara emosional pun akan terpantik,” jelasnya.
Adapun yang terlihat, mereka memilih pun sesuai nurani mereka, sesuai apa yang ada dibenak, sangat tulus, begitu ikhlas nan jujur
“Selain daripada itu, kita juga mengenalkan saling menghargai pilihan bilamana ada seseorang dengan pilihan berbeda, dan mereka begitu antusias mengikuti jalanya pemilu, memilih guru favoritnya dengan baik, dengan suara nan beragam,” tuturnya.
Jadi anak-anak usia dini pun mampu memilih sesuai kehendaknya dan aspirasi mereka sendiri, walaupun dalam kesempatan ada salah satu pendidik yang sengaja di setting, meng-iming-imingi mereka dengan sesuatu, namun apa yang terjadi, mereka memilih dengan keukeuh sesuai isi hati.” ujar Eni Misdayani yang merupakan demisioner KPU Kabupaten Kudus.
Dalam kesempatan tersebut, terpilihlah Nurul Istamar, sebagai guru favorit usia persiapan KB Al-Azhar dengan nilai 15, memgungguli sebelas guru persiapan lainya lainya, dari total 115 surat suara yang masuk.
Usai pemilihan, Rafanda, salah satu murid persiapan B, mengugkapkan keceriaanya telah memilih guru favoritnya, kebetulan yang dipilih menang, kata dia, bahkan rafa, akrab ia dipanggil, dengan terang, menilai, “yes, Bu Nuris menang, dan ketika ditanya mengapa milih Bu Nuris, ia menjawab dengan tegas, Bu Nuris Baik dan Cantik,” tandas ungkapan Rafa.