Demak – Ekowisata Reduksi desa Kedungmutih kecamatan Wedung kini menjadi salah satu tempat study pemberdayaan masyarakat. Hari Rabu (11/7) tempat wisata yang berupa hutan mangrove mini menerima kunjungan dari tim program Pertama Perkotaan yaitu dari Jakarta Utara dan Bogor. Tamu berjumlah sekitar 50 orang merupakan pengurus PMI dan juga Sibat PMI.
Ekowisata Reduksi yang dikelola Sibat PMI dan dibina langsung oleh PMI Demak saat ini menjadi salah satu tempat yang banyak mendapat kunjungan . Mulai dari Pejabat , warga umum, pelajar dan Mahasiswa serta tamu lain baik dari Demak dan luar Demak. Selain melihat dari dekat kenyamanan Reduksi ini , juga belajar tentang pelestarian alam pantai.
Ketua PMI kabupaten Demak dr. Singgih Setyono mengatakan, tamu dari Jakarta Utara dan Bogor merupakan pelaku program Pertama Perkotaan. Di Reduksi ini bertujuan untuk melihat dari dekat keberhasilan Program Pertama Pesisir yang dibina oleh PMI pusat dan juga Amcrros.Selain itu juga melihat dari dekat hutan mangrove mini serta merasakan masakan khas pesisir.
“ Bapak ibu inilah salah satu keberhasilan program pertama pesisir di kabupaten Demak . Salah satunya di desa kedungmutih yang mengembangkan ekowisata Reduksi . Selain itu masih ada dua desa lagi yaitu Babalan dan Berahan Wetan “, kata dr. Singgih di hadapan tamu dari Jakarta Utara dan Bogor.
Dalam kesempatan yang sama Muhalim koordinator Sibat PMI desa Kedungmutih mengatakan, program Pertama PMI di desa Kedungmutih cukup berhasil berkat kerja keras dan kerjasama semua fihak. Dia bersama anggota lainnya menjalankan program dengan baik diantaranya adalah penanaman mangrove , pelatihan tanggap bencana, dapur umum dan kegiatan sosial yang lain.
Untuk pengembangan Ekowisata Reduksi ini fihaknya berswadaya dalam penataan . Semua biaya yang dikeluarkan adalah hasil iuran anggota dann juga kerja bersama. Dari mulai pembuatan tracking , pembuatan gazebo dan juga pembuatan spot spot foto semua biaya dari anggota.
“ Alhamdulillah dari kerja keras teman teman Sibat PMI hampir satu tahun yang lalu , kini mulai dirasakan hasilnya . Hasil dari penjualan tiket masuk dan parkir bisa digunakan untuk membayar pinjaman yang digunakan untuk membangun ekowisata ini”, tambah Muhalim.
Tidak itu saja selain bermanfaat untuk Sibat PMI sendiri , ekowisata Reduksi ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Ada beberapa pemuda yang direkrut menjadi karyawan Ekowisata Reduksi. Beberapa warga mulai membuka usaha berjualan makanan dan minuman, dan juga oleh-oleh. Selain itu beberapa nelayan menjual jasanya mengantarkan pengunjung jalan jalan di pinggir pantai.(Muin)