Demak – Musim kemarau yang panjang dan tidak ada guyuran air hujan membuat sungai sungai mengering. Hal itu berdampak macetnya kucuran air PDAM Demak di area wilayah Wedung Utara. Sudah hampir satu minggu ini warga kesulitan air bersih karena pipa air PDAM tidak mengucur seperti biasanya. Sehingga untuk kebutuhah mandi cuci menggunakan air sumur kembali.
Iliyah warga RT 02 RW 02 pada kabarseputarmuria mengatakan, ia sekeluarga kembali menggunakan air sumur untuk mandi dan cuci. Sementara untuk minum dan memasak ia membeli air galon yang dibeli dari penjual keliling. Macetnya air PDAM membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan harian.
” Sejak saya nyalur PDAM airnya hanya saya gunakan untuk mandi dan cuci saja. Namun itu sudah bagus karena airnya cukup bersih dibandingkan dengar air sumur. Jadi kalau macet kayak begini ya repot juga cari air bersih”, kata Ilyah.
Ilyah berharap pipa PDAM kembali mengucur sehingga ia tidak mengungsi mandi dan cuci ke rumah tetangga. Meskipun tidak bisa untuk memasak namun air PDAM baginya sangat penting. Selain untuk mandi seluruh keluarga juga untuk cuci pakaian dan juga peralatah dapur. Yang terpenting juga untuk kebutuhah BAB.
Hal sama dikatakan Sutelo warga RT 02 RW 01 Kedungmutih semenjak air PDAM tidak mengucur maka ia ngangsu air di kolam desa. Meski air tidak tawar lagi namun masih bisa digunakan untuk mandi atau cuci di rumah. Setiap harinya ia ambil air dari kolam 4-5 drigen untuk kebutuhan sehari hari. Sedang untuk kebutuhan masak ia membeli air perdrigennya Rp 3-4 ribu dari para penjual air yang keliling kampung menggunakan mobil.
Kesulitan air bersih tidak hanya di desa Kedungmutih saja namun desa desa di Wedung Utara lainnya seperti desa Kedungkarang ,Babalan , Kedalasem, Tedunan . Warga di desa ini berharap adanya droping air bersih dari pemerintah atau yang lainnya untuk kebutuhan minum dan juga memasak . Karena untuk membeli air dari penjaja harus menge;luarkan biaya harian bagi yang mampu hal ini tidak menjdi masalah namun bagi warga yang kurang mampu hal ini menjadi kendala.(Muin)