Demak – Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini menjadi salah satu tujuan wisata warga sekitarnya . Setidaknya setiap minggunya ada 500 orang yang berkunjung ke desa ini untuk belajar dan melihat Reduksi ( Rumah Edukasi dan Silvofishery ). Ya Reduksi adalah ekowisata yang di gagas relawan PMI yang tergabung dalam Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) .
Bentuk reduksi ini adalah hutan mangrove mini yang di tata sehingga membentuk sebuah tempat yang bisa digunakan untuk istrahat , bersantai sekaligus belajar tentang pelestarian alam khususnya kawasan pantai. Selain ada tracking atau jalan mengelilingi hutan mangrove ,juga ada tempat untuk beristirahat bersama keluarga , teman atau komunitas.
Muhalim Koordinator Sibat PMI desa Kedungmutih , hutan mangrove mini yang sekarang di kembangkan menjadi ekowisata dulunya adalah tempat pembibitan mangrove. Bibit mangrove yang dihasilkan dari tempat ini disuplai ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ( NAD ) usai bencana tsunami. Sisa dari tanaman mangrove ini kemudian berkembang biak dengan sendirinya.
Sekitar satu tahun yang lalu desa Kedungmutih menjadi ajang program PERTAMA PMI Pusat yang bekerjama dengan American Cross serta IPB. Salah satu programnya adalah Pelatihan penanganan bencana berbasis masyarakat. Diantara kegiatannya adalah penanaman mangrove di area tepi pantai untuk pencegahan abrasi.
Pantai di sekitar desa Kedungmutih selama hampir dua puluh tahun ini terdampak abrasi. Setiap tahunnya puluhan hektar tambak hilang menjadi laut. Agar kondisi ini tidak semakin parah maka Sibat PMI berinisiatif membuat green belt berupa tanaman mangrove. Saat ini jumlah mangrove yang ditanam lebih 100 ribu.
Salah satu tanaman yang paling bagus untuk pencegahan abrasi adalah mangrove. Selain sebagai sabuk hijau pantai tanaman mangrove ini juga berdampak ekonomi terhadap warga . Salah satu yang kelihatan adalah munculnya hewan-hewan laut seperti ikan , udang dan kepiting di sela-sela tanaman mangrove ini.
Di Ekowisata Reduksi sendiri Sibat PMI desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak juga mengembangkan ternak kepiting hijau di dalam lahan dengan system karamba. Kepiting kepiting anakan dimasukkan dalam karamba yang dibuat dari jerigen plastic . Dengan diberikan makan ikan rucah dalam jangka waktu tertentu akan di panen.
Ekowisata Reduksi di desa Kedungmutih ini selain di buka sebagai obyek wisata dan pembelajaran juga sekaligus sebagai base camp Sibat PMI. Di tempat ini anggota Sibat berkoordinasi dalam rangka menjalankan tugas social. Diantaranya ikut membantu penanganan bencana alam seperti banjir , tanah longsor dan kebakaran. Dan kegiatan lain dari PMI kabupaten Demak.
Dengan adanya Ekowisata Reduksi ini kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Sibat bertambah lancar. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan untuk transportasi dan Akomodasi anggota. Sebelum adanya Ekowisata kebutuhan organisasi diambilkan dari iuran atau sumbangan anggota.
Namun setelah pembukaan Eko wisata Reduksi ini Sibat tidak lagi terkendala masalah pendanaan kegiatan . Pemasukan Sibat salah satunya dari penjualan tiket masuk Rp 2.000 setiap pengunjung. Selain itu juga penghasilan dari warung atau café yang di buka di dalam eko wisata ini.
Pembukaan café di dalam reduksi ini selain untuk pelayanan kepada pengunjung. Yaitu menyediakan makanan kecil dan juga minuman. Juga bertujuan untuk menambah pemasukan pada kas Sibat PMI desa Kedungmutih. Kas tersebut dipergunakan untuk kegiatan kegiatan yang bersifat social kemanusiaan.
Diantaranya kegiatan social yang dilakukan oleh sibat diantaranya adalah kegiatan donor darah ,bantuan dapur umum di PMI kabupaten Demak, terjun ke lapangan di area bencana. Selain itu ada juga pelatihan dan pembelajaran pada pelajar tentang pencegahan abrasi , penanaman mangrove ,dan pencegahan bencana kebakaran dan juga ke PMR an.
Kegiatan Sibat desa Kedungmutih yang berpusat di Reduksi ini menjadi lahan percontohan pada sibat PMI desa yang lainnya. Tidak itu saja beberapa tamu dari luar provinsi juga datang ke tempat ini untuk studi banding kegiatan Sibat . Sejumlah pejabat pusat pernah datang ke tempat ini diantaranya Menteri Desa , pengurus PMI pusat dan Tamu lain dari Negara ASEAN.
Sibat PMI Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak dengan adanya Ekowisata ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Untuk mengelola Eko wisata ini setidaknya ada 5 karyawan tetap yang mengelola Reduksi ini. 1 orang penjaga tiket , 1 orang tenaga parkir , 2 orang tenaga kantin atau café dan 1 orang tenaga serabutan.
Fatkul Muin
Pengelola blog citizen jurnalisme www.kabarseputarmuria.com