Jepara – Siang menjelang bubaran sekolah sekitar pukul 1 siang suasana di depan SMP 1 Pecangaan desa Karasak cukup ramai . Selain beberapa kendaraan angkutan menunggu penumpang ,juga beberapa pedagang keliling juga menunggu pembeli. Setidaknya ada sepuluh pedagang dengan aneka makanan kecil yang dijual.

Ada jagung bakar , ada tahu krispi , ada cilok , ada bakso bakar , dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu pedagang yang paling sepuh adalah Mbah Damiri warga desa Lebuawu yang menjual pisang bungkus tepung. Saat ini ia keliling di sekitar desanya Lebuawu dan juga desa sekitarnya.

Mbah Damiri berjualan makanan keliling sudah puluhan tahun. Yang terakhir ini ia kembali di dekat rumahnya. Ketika masih muda Mbah Damiri sudah menjajah daerah hampir ke seluruh Indonesia mulai dari Barat hingga ke Indonesia Timur. Sumatera , Kalimantan , Papua hingga Timor Leste.

“ Saya pernah jualan keliling di Timor Leste , dari sebelum merdeka sampai Merdeka . Sehingga saya pernah masuk salah satu desa pas ada pertempuran antara tentara dan pemberontak “, kenang Mbah Damiri.

Di Timor Leste Mbah Damiri cukup lama berdagang keliling , sehingga hampir semua daerah di Timor Leste ia kunjungi. Berjualan di luar jawa memang penuh dengan suka dan duka. Senangnya mencari uang cukup mudah , susahnya jauh dari keluarga . Namun semua itu ia jalani senang senang hati.


“ Kalau masalah cari uang menurut saya mudah di luar Jawa , selain tidak banyak saingan juga harganya lebih mahal di luar jawa . Sehingga keuntungannya lumayan banyak . Susahnya ya itu jauh dari keluarga “, kata Mbah Damiri sambil membuat pisang tepung .

Berjualan keliling menurut Mbah Damiri tidakn memerlukan modal banyak yang penting ada kemauan. Berbagai makanan bisa dijual menurut selera pembeli. Ia berjualan makanan berganti ganti sesuai dengan kesenangan pelanggan. Saat ini ia jual pisang goreng tepung , ketika di Timor ia berjualan es cendol atau es Dawet,

Penghasilan sehari-harinya Mbah Damiri tidak menentu tergantung ramai sepinya pembeli. Namun demikian ia bersyukur dimasa tuanya ia tidak memikirkan penghasilan. Karena setiap waktu ia masih mendapat kiriman dari Timor Leste karena ia masih punya asset disana.

Penghasilan sehari-harinya dari berjualan keliling cukup lumayan , sehari jika suasana ramai ia bisa membawa pulang hasil bersih Rp 75-100 ribu. Jika suasana sepi atau hujan terus seharinya ia bisa membawa pulang hasil bersih Rp 60 ribu. (Muin)