Demak – Relawan PMI di desa yang disebut SIBAT ( Siaga Bencana Berbasis Masyarat) sangat berperan dalam penanggulangan bencana alam. Seperti halnya Relawan Sibat PMI desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini . Mereka selalu siap siaga jika dibutuhkan.
Relawan yang di koordinatori Muhalim salah satu petambak garam ini . Aktif dalam kegiatan berbagai PMI baik didalam daerah dan di luar . Baik yang berupa pelatihan ,koordinasi sampai dengan terjun langsung penanggulangan bencana.
Seperti halnya musibah banjir di kawasan sayung ini. Ketika ada kabar beberapa desa terendam air merekapun sigap setelah di kontak. Relawan yang kebanyakan masih muda inipun menuju ke markas PMI kabupaten Demak . Sampai di sana merekapun mulai bekerja dengan membantu petugas dapur umum.
Dengan lincah merekapun bekerja dengan bagian masing-masing. Tahap awal mereka mencuci peralatan masak . Selanjutnya merekapun mulai kegiatan memasak untuk memasok nasi bungkus kepada para pengungsi atau warga yang terdampak banjir.
Masing masing mereka melakukan tugas , ada yang mencuci beras kemudian menanaknya dalam dandang besar. Memasak sayuran dan juga lauk pauknya. Setelah semua jadi merekapun kemudian membungkus nasi . Usai itu merekapun kemudian mendistribusikannya ke desa terdampak bencana di saying salah satunya desa Kalisari.
Rohibussurur salah satu relawan sibat PMI dari desa Kedungmutih menuturkan, kegiatan semacam itu sudah menjadi menu rutin teman-temanya yang tergabung dalam Sibat. Dimanapun ada bencana mulai dari banjir , kebakaran dan lainnya fihaknya selalu siap ditugaskan.
“ Kemarin kita juga mengantar bantuan kepada warga yang rumahnya roboh , ini kita kerja suplai makanan kepada pengunsi banjir di sayung “, kata surur.
Sementara itu Muhalim mengatakan kerja sebagai Relawan PMI harus dijiwai dengan suka rela. Tanpa memikirkan bayaran kita bergerak terus demi kemanusiaan. Berbagai kegiatan social telah dijalani oleh Sibat PMI Kedungmutih. Selain ikut dalam penanganan bencana fihaknya juga ikut dalam penanggulangan bencana alam.
“ Contohnya kami sudah tanam ribuan pohon mangrove di sepanjang pantah desa kami untuk mencegah abrasi . Selain itu kami juga bangun eko wisata reduksi hutan mangrove mini untuk pembelajaran kita bersama”, tambah Muhalim yang pernah menyabet kejuaraan PMI tingkat nasional. (Muin)