Demak – Buntut dadri kekesalan karena ulah Kadesnya , ratusan warga Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Demak menggruduk kantor balai desa, Senin (28/8/2017).
Dengan membawa spanduk berisi tuntutan mereka memenuhi depan kantor hingga meluber ke Jalan Raya Kalisari-Bulusari.
Ratusan massa itu ingin bertemu kades untuk menanyakan beberapa hal terkait pengerukan tanah yang ada di desanya.
Khoirudin, koordinator aksi menjelaskan warga menuntut kejelasan soal pengerukan lahan bengkok.
“Tanah bengkok itu sudah disewa petani namun kemudian di keruk begitu saja, tanpa ada komunikasi, katanya untuk mengeruk lapangan,” jelas Khoirudin kepada awak media.
Ia menjelaskan hal yang membuat masyarakat bertanya-tanya adalah pernyataan kades Kalisari yang menyebut biaya pengerukan yang mencapai Rp 200 juta. Namun, menurutnya kabara dari dinas PU nilai pekerjakan hanya Rp 70 juta.
“Nah ini kami ingin bertanya kejelasannya tapi malah nggak ada di kantor,” tambahnya. Massa kemudian menunggu hingga beberapa jam, hingga kemudian di temui BPD Kalisari.
Sementara itu, Kades Kalisari, Saehul Hadi belum bisa ditemui dan dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Kepala Paguyuban Kades Sayung, Zamroni menjelaskan, permasalahan yang menimpa rekannya hanya soal komunikasi yang tertahan.
“Problematika lahan pertanian di Sayung hampir sama, di Kalisari juga, sana lahannya kering, maksud mas Hadi, punya program pengerukan agar lahan tersebut bisa ditanami,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan segera membantu kades Kalisari untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. (*)
Foto : FB Arief
Sumber : Tribunnews.com