Jepara – Petambak garam di Jepara kini tak menunggu waktu lama menunggu panen garam usai musim hujan. Dengan pemakaian geomembran ( Plastik hitam) khusus untuk tambak garam ini memperpendek waktu panen garam. Tidak membutuhkan waktu lama kurang dari satu bulan dari hujan terakhir petambak garam sudah bisa memanen garamnya.
Meski yang panen baru beberapa petambak , namun hal ini membuat semangat petambak garam untuk menggarap lahannya. Apalagi saat ini harga garam masih tinggi perkilonnya diatas Rp 2.000 sehingga garam sedikitpun cukup lumayan terima uangnya. Petambak yang belum panen berlomba-lomba secepatnya bisa memanen garam.
“ Saya menggarap lahan garam ini ketika masih ada hujan dikit dikit . Saya buat pematang , saya buat saluran air. Sehingga ketika hujan reda semua lahan sudah siap tinggal keringkan, haluskan dan pasang geomembran “, kata Nor Achmad petambak garam warga Kedungmutih Demak yang menggarap lahan garam di desa Kedungmalang Jepara pada kabarseputarmuria.com.
Awalnya memang banyak yang menertawakan saya ketika kondisi hujan saya sudah mulai menggarap lahan. Apalagi tambak saya dipinggir jalan menuju ke tambak-tambak lainnya. Namun ia tidak menghiraukan hal tersebut. Ia tetap memulai lahannya dengan membuat petakan tambak , pematang dan juga saluran air. Ketika semua sudah jadi hujanpun reda sehingga hanya butuh waktu dua puluh hari air yang dimasukkan meja dengan geomembran bisa dipanen.
“ Awalnya hanya beberap keranjang , namun panen kedua ini sudah bisa panen 10 keranjang mungkin beberapa hari lagi akan kita panen lebih lebih banyak lagi. Semakin panas hasil garam semakin banyak “, kata Nur Achmad .
Berkaitan dengan geomembran Nur Achmad mengatakan , bantuan dari pemerintah banar-benar bermanfaat untuk mempercepat panen dan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas garam. Dari kualitasnya garam dari geomembran ini warnanya putih bersih tanpa bercampur dengan kotoran. Jika dari meja tanah sebagus apapun tanahnya aka nada campuran tanahnya. Sehingga harga garamnyapun dihargai lebih tinggi.
“ Saya yang sudah memakai geomembran sudah bisa melihat hasilnya . Garam lebih bersih cepat dipanen , hasilnya lebih banyak. Sehingga eman-eman jika geomembran tidak digunakan apalagi dijual “,tambahnya.
Sementara itu Shohib petambak garam yang juga Ketua KSU Mina Barokah Surodadi mengatakan, petambak garam di Jepara semua sudah mendapatkan bantuan geomembran dari pemerintah. Geomembran itu cukup bermanfaat bagi petambak dalam rangka pembuatan garam . Dalam kondisi tidak hujan kurang dari satu bulan saja petambak bisa panen garam. Dia berharap bantuan geomembran itu dipasang di lahan petambak.
“ Nah jika ada tambak yang tidak menggunakan geomembran itu pantas dicurigai , masih dirumah atau berpindah tangan ke orang lain. Namun jika ada petambak yang butuh geomembran Koperasi saya menyediakan. Silakan petambak membeli ke kita akan kita layani “, kata Sokhib yang sering mendampingi petambak garam dalam penyaluran bantuan untuk petambak garam dari pemerintah.(Muin)