Kudus – Pekerjaan  apapun jika dijalani pasti akan dapat rejeki itulah yang dijalankan oleh Pak Suwardi . Warga desa Jetak Kembang kecamatan kota Kudus yang sudah uzur ini . Setiap hari Ia mencari rejeki di pemakaman umum terpanjang di Kudus yaitu makam Ploso. Di sela-sela pemakaman itulah rejeki yang setiap hari dicarinya. Ia adalah pencari  bunga Kamboja yang berguguran di pemakaman.

Makam yang panjang dengan pohon kamboja yang mencapai ratusan itu setiap hari merupakan ladang rejekinya. Dengan alat pengambil  bunga yang dibuat dari bamboo dan besi runcing itu ia memunguti bunga-bunga berwarna putih yang setiap waktu berguguran. Ia mengambil bunga yang jatuh di tanah saja. Sedangkan yang masih dipohon ua biarkan berguguran sendiri.

“ Ya tidak tentu hasilnya kadang  Rp 20 ribu , kadang Rp 40 ribu kadang juga kurang dari itu. Tergantung dari perolehan bunga setiap harinya kalau banyak ya dapat uang banyak kalau sedikit ya sedikit “, aku pak Suwardi pada kabarseputarmuria.com.

Pak Suwardi mengatakan , ia bekerja mencari kembang di pemakaman umum sejak tenaganya lemah. Dulu ia kerja serabutan , namun karena tenaganya terus menurun iapun bekerja seadanya. Untung ada pengepul bunga kamboja kering yang menawari pekerjaan. Sehingga setiap hari ia dating ke pamakaman untuk memunguti bunga yang layu . Entah untuk apa ia tidak tahu.

Selain pak Wardi masih ada beberapa teman seprofesi pak Wardi . Mereka usianya juga uzur seperti pak Wardi yang lebih 70 tahun usianya. Karena pemakaman Ploso Kudus yang luas maka mereka sama-sama masih bisa bekerja dan memunguti kembang-kembang Kamboja yang layu itu. (Muin)