KUDUS-Dalam upaya merubah paradigm lama dikalangan petani tebu bahwa menanam tebu membutuhkan waktu tahunan untuk dapat memanennya. Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Al Mawaddah Kudus menggelar Teknik Budidaya Tanaman Tebu bagi petani di Kudus hari ini Selasa (23/8).

Acara yang digelar di Aula Ponpes Al Mawaddah Honggosoco, Jekulo tersebut diikuti sebanyak 20 peserta petani yang berasal dari Kudus. Puluhan petani itu selama lima hari akan diberikan materi oleh para praktisi dan pakar berpengalaman dalam budidaya tebu.

Dalam sambutannya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Al Mawaddah, Sofiyan Hadi mengatakan selama pelatihan yang akan berlangsung mulai 23-27 Agustus ini para peserta akan lebih ditekankan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber sekaligus praktik.

“Dari total waktu yang tersedia selama 40 jam, 10 persennya teori (materi) selebihnya praktik. Karena kami ingin mengedukasi petani sekaligus bagaimana menjadi pengusaha,” katanya

Pada pelatihan hasil kerjasama P4S Al Mawaddah dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Malang tersebut pihaknya berharap dapat terjalin suatu kemitraan antara petani, pabrik gula, dan dinas terkait. “ Syukur nantinya akan terbentuk asosiasi petani tebu berbasis teknologi lingkungan. Sehingga kemudian akan memudahkan petani tebu dalam pengolahan dan pemasarannya,” terangnya

Sementara itu, dalam sambutannya Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Kudus, Ir. Budi Sulistiyanto berharap pasca pelatihan para petani dapat menghasilkan produk unggulan kedepannya.

“Tanaman tebu ini merupakan tanaman prioritas nasional, selain padi, susu, dan kakao (kopi-coklat). Jadi apabila nanti setelah pelatihan ini dapat dihasilkan produk unggulan tentu akan luar biasa,” ujarnya

Sebab, menurut Budi sejauh ini petani tebu di Kudus mulai dari proses penanaman sampai pengolahan masih dilakukan secara konvensional yakni bergantung pada luas lahan seperti persawahan. “Maka P4S Al Mawaddah ini berkewajiban mendidik, melatih petani tebu. Bagaimana nanti para petani kedepan tidak cuma menanam lalu menjual begitu saja. Melainkan bisa mengolahnya menjadi produk siap jual,” terangnya

Ia menambahkan, menanam tebu saat ini tidak harus ditanam dilahan seperti persawahan. Bahkan lanjutnya, lahan kering pun dapat ditanami tentunya dengan varietas (jenis) yang disesuaikan dengan kontur tanah

Untuk diketahui dalam kegiatan tersebut hadir sebagai narasumber antara lain Ir. Budi Sulistiyanto (Koordinator Penyuluh Pertanian Kudus), Ir. RMT Gembong Danudiningrat (Dosen UGM dan Penemu Varietas Baru Tebu), Edi Suprapto (Kepala BBPP Ketindan Malang). (*)