Jepara – Hari ini pengguna  media sosial di Jepara ramai membicarakan pemecatan Aris Isnandar dari Kursi Wakil Ketua DPRD Jepara. Berbagai pertanyaan seputar pemecatan anggota DPRD dari Partai Gerindra dari jabatan strategis di Taman Sari ditujukan kepadanya. Beberapa teman dan kolega Aris kaget membaca berita dari media on-line . Banyak yang bertanya apa benar dirinya dipecat seperti yang tertulis di media itu. Aris dalam laman FBnya membenarkan pemecatan dirinya dan mengatakan tidak tahu apa penyebabnya.

” Politik mas Saya juga tdk tau mas Mohon maaf saja jika selama Saya menjabat Saya banyak kekurangan mas “, tulisnya dalam laman FBnya

Dalam komentar  Akun FB Aris,  banyak rekannya yang justru memberikan support atas pemecatan dirinya itu. Beberapa komentar diantara “Sabar mas,pada saatnya kbnaran akan terlihat. Tetep smngat buat jepara”.”Politik memang kejam, ayo mas aris brrtindak usir curut curut yg lewat combengan itu kluar dari jepara”,”amanya juga politik Mas, gak suka langsung sikat Sabar wae Mas rejeki gak bakal kemana…seh ono Watu Pawon heheheh”, dan juga “Sabar mas,pada saatnya kbnaran akan terlihat. Tetep smngat buat jepara.”

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Wilyah (DPW) Gerindra Jawa Tengah Abdul Wahid menjelaskan mengenai pencopotan wakil ketua DPRD Jepara Aris Isnandar dari jabatannya. Menurutnya, pencopotan Aris tersebut dari posisi wakil ketua DPRD Jepara adalah murni rolling yang dilakukan pada pertengahan periode. Sepertti yang dilansir dari media Klik Fakta“Iya, memang ini wajar dan biasa dilakukan oleh partai. Ini murni rolling yang dilakukan partai untuk posisi strategis seperti Ketua, Wakil Ketua DPRD maupun di posisi Ketua dan Wakil Ketua Fraksi,” ujar Abdul Wahid melalui saluran telefon, Kamis (21/7/2016).

Menurut dia, pergantian atau rolling dilakukan dengan tujuan penyegaran dan penguatan. Bahkan di tingkat pusat atau DPR RI rolling dilakukan tidak menunggu setengah periode tetapi per tahun, menyesuaikan dengan kebutuhan.

“Rolling tidak hanya di Jepara, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Kebumen, Banjarnegara, dan Pekalongan. Bahkan, juga dilakukan di tingkat pusat dan provinsi,” imbuhnya.