Jepara – Disaat limbah tak berguna namun dengan sentuhan kreatifitas anak manusia sampah itu menjadi berguna. Itulah kini yang di lakukan Zayyinul Mushthofa mahasiswa Unnes Semarang menyulap serbuk gergaji menjadi briket untuk menyalakan kompor. Disaat harga gas yang semakin mahal dan juga inyak tanah yang langka ini mahasiswa asal desa Sowan kidul ini mengeluarkan jurus kreatifitasnya.
Zayyinul Mushthofa  memaparkan Selama ini serbuk gergaji kayu kurang mendapat perhatian dari masyarakat setempat. Umumnya limbah ini dijual murah untuk dijadikan bahan pembakar genteng/bata, ataupun menjadi bahan campuran pembuatan obat nyamuk. Di tangan mahasiswa Unnes ini limbah serbuk gergaji kayu dapat dimanfaatkan menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif memasak. Dengan tambahan limbah kertas, serbuk gergaji kayu dapat dicetak lewat alat pres menjadi bentuk yang siap untuk dijadikan bahan bakar pengganti kompor gas.
.
“membuat briketnya bisa juga di cetak manual menggunakan kaleng bekas . bayangkan serbuk nurgrajen yg biasanya di jual dg harga 5 ribu rupiah per karung , jika di buat briket bisa menghasilkan ratusan briket , dan satu briket saja bisa menyala lebih dari satu jam untuk memasak . Tentunya bisa lebih irit dan efisien dibanding dg gas ” jelasnya
Harapannya Lewat Program Kreativitas Mahasiswa briket ini dapat disosialisasikan ke masyarakat . Dan yg terdekat ini mereka akan mensosialisasikanya di desa Mantingan Jepara hari Minggu (2/4/2016) besok .dengan harapan jika briket ini dapat diterima masyarakat, desa sekitar yang bermata pencaharian mebel bisa mengikuti jejak desa ini. Disamping dapat mengurangi limbah, briket ini bisa dijual sehingga dapat menambah keuntungan dari usaha mebel ini. Briket ini nantinya masih dikembangkan lagi lewat design kompor yang sesuai dengan bentuk briket ini.”tutupnya ( Sumber : INFO SEPUTAR JEPARA FACE BOOK )