Jepara – Pekerjaan apapun jika ditekuni terus menerus dan sungguh-sungguh pasti akan beroleh hasil. Itulah kata-kata bijak yang dipraktekkan pak Tamin warga desa Krasak RT 02 RW 06 kecamatan Pecangaan. Puluhan tahun ia menekuni usaha sebagai penjual ayam kampung. Setiap hari ia mendatangi pasar-pasar tradisional diseputaran Pecangaan untuk Kulakan ayam.
Dengan sepeda motor yang belakangnya dipasang kotak mirip kandang ayam ia berkeliling mencari dagangan. Dengan membawa uang sekitar 2-3 juta rupiah ia membeli ayam-ayam yang dijual oleh para bakul atau perorangan. Berbagai jenis ayam ia beli mulai dari ayam jago kampung , betina kampung,ada juga jenis ayam Bangkok yang besar.
“ Kalau dihitung –hitung saya jual beli ayam ini sudah dua puluh tahun lebih. Jual belinya ya pasar sekitar Jepara, kadang di pasar sini Pecangaan, nanti pindah ke pasar Kalinyamatan dan juga sampai pasar Ngabul’, aku pak Tamin pada kabarseputarmuria.com
Pak Tamin mengatakan usahanya jual beli ayam keliling ini ia tekuni sebagai pekerjaan pokok sehari-harinya. Setiap harinya ia bisa menjual belikan ayam sekitar 20 – 30 ekor. Dari ayam jago yang besar seharga Rp 150 ribu sampai dengan ayam-ayam betina tengahan seharga Rp 60 – 70 ribu . Adapun keuntungan tergantung situasi dan kondisi pasar namun rata-rata ia mengambil keuntungan Rp 3 – 5 ribu setiap ekornya.
“ Ya yang namanya jualan yang kadang laku banyak ya kadang laku sedikit , tetap kalau dirata-rata ya 20 an ayam bisa terjual. Adapun keuntungannya juga tidak tentu namun jika dirata-rata ya antara Rp 75 ribu – 100 ribu dapat “, tutur pak Tamin pada kabarseputarmuria di pasar Pecangaan.
Meskipun sudah ada ayam peternakan , namun ayam kampung masih dicari pembeli. Selain rasanya yang enak dibandingkan ayam beternakan . Ayam kampung ini alami tanpa obat karena dipelihara warga rumahan. Ayam kampung terutama jago biasanya dicari untuk acara hajatan seperti manaqib dan selamatan lainnya. Selain itu ayam ini juga memasok warung-warung makan ayam goreng atau bakar yang menyediakan ayam kampung.
Oleh karena itu pak Tamin menghimbau kepada siapapun untuk beternak ayam kampung ini. Selain perawatannya mudah , pakannya gampang harganya juga lumayan. Tidak perlu kandang khusus , ayam bisa dilepas di pekarangan atau halaman. Karena permintaan yang selalu naik kadang ia kesulitan mencari dagangan ayam kampung ini.
“ Terutama jika satu hari atau dua hari jelang lebaran permintaan cukup tinggi sehingga kadang saya sudah kehabisan ayam kampung satu hari sebelum lebaran. Oleh karena itu jauh-jauh hari sebelum lebaran harus ada simpanan ayam yang banyak”, tambahnya.
Agar usaha jual beli ayam kampung lancar pak Tamin mempunyai mitra usaha para pengepul ayam kampung yang mencari dagangan ke kampung-kampung. Dari para pengepul itulah pasokan bisa lancar untuk memenuhi permintaan pelanggannya para bakul di pasar maupun pemilik warung makan.
Selain sebagai pedagang ayam , di rumahnya di desa Krasak juga mempunyai pekerjaan sebagai buruh tani penggarap. Ia juga menjadi angota kelompok tani. Namun selama menjadi anggota kelompok tani ia belum pernah mendapatkan bantuan atau pembinaan dari Dinas instansi terkait. Oleh karena itu ia berharap sekali adanya bantuan terutama modal kerja jualan ayam untuk membesarkan usahanya. (Muin)