Demak – Desa Kedungkarang kecamatan Wedung jika musim kemarau kesulitan akan bersih. Sehingga dari pemerintah tahun2010 mendapatkan program Pamsimas dengan sumber air baku air kolam desa. Namun semenjak desa ini terairi oleh PDAM Demak aktifitas Pengurus Pamsimas sudah tidak nampak lagi.
Instalasi pamsimas berupa menara air dan juga bangunan yang berisi mesin pompa penyedot air terlihat dibiarkan merana. Begitu juga embung atau kolam tempat penampungan air juga sepi dari aktifitas warga mandi dan cuci. Padahal sebelum ada PDAM setiap harinya warga tidak pernah sepi datang ke kolam ini.
Desa Kedungkarang merupakan salah satu desa di pesisir Wedung yang rawan air bersih sehingga ketika program Pamsimas ini digulirkan desa ini menjadi salah satu desa sasaran. Selain Kedungkarang masih ada dua desa lainnya yaitu Kendalasem dan Tedunan. Dua desa itu sampai saat ini masih mengandalkan air bersih dari instalasi Pamsimas.
Namun desa Kedungkarang cukup beruntung meski sudah ada instalasi Pamsimas desa ini masih mendapatkan program MBR sambungan air PDAM Demak . Sehingga warga yang dulunya mendapatkan air bersih dari Pamsimas kini dialihkan ke pipa PDAM.
“ Alhamdulillah air PDAM Demak sudah mengucur di desa saya. Kebutuhan air bersih tidak sulit seperti dulu. Meski sudah ada Pamsimas namun jika kemarau air kolam selalu habis jadi kerannya mati”, ujar Kasan Warga desa Kedungkarang pada kabarseputarmuria.com.
Kasan yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual bakso keliling merasa bersyukur desanya tersambung oleh pipa PDAM. Sehingga kebutuhan air bersih jika musim kemarau tidak kesulitan lagi. Meski untuk kebutuhan air minum warga desa masih membeli air bersih dari Jepara .
Namun demikian ia juga berterima kasih dengan adanya Pamsimas. Meski tidak setahun mendapatkan air bersih setidaknya ada air bersih yang bisa digunakan warga sebelum ada sambungan PDAM Demak. Oleh karena itu Menara air Pamsimas bisa dijadikan monument atau kenang-kenangan bagi warga desa Kedungkarang.
“ Tapi warga disini cukup terbantu dengan adanya air dari Pamsimas, meski saat ini kita tidak butuh lagi karena sudah ada sambungan pipa dari PDAM Demak, namun Tower Pamsimas kita jaga biar jadi monumen “, kata Kasan. (Muin)