Demak – Bertempat di gedung Rakyat DPRD Demak Minggu (29/11) telah berlangsung acara Musda ( Musyawarah Daerah ) Dekopinda ( Dewan Koperasi Indonesia Daerah Demak. Acara Musda ini selain sebagai ajang pertanggungjawaban pengurus selama lima tahun juga ditujukan untuk memilih nachoda lima tahun ke depan.
Acaranya gerakan koperasi di Demak yang diikuti sekitar 200 pengurus koperasi se kabupaten Demak rencananya juga akan diisi paparan 3 paslon Bupati Demak . Mereka akan memaparkan visi dan misi mereka seputaran bagaimana memajukan koperasi di kota wali ini. Namun sayang sampai usai ketiga paslon tidak ada yang hadir.
“ Sebenarnya acara Musda ini kami isi juga dengan paparan para calon pemimpin Demak 5 tahun yang akan datang. Bagaimana upaya mereka untuk memajukan koperasi di Demak ini. Namun saya sampai akhir acara mereka tak hadir “, Ujar Drs. Wakiyo Ketua terpilih.
Ada yang menarik dari kepengurusan Dekopinda kabupaten Demak ini. Dalam laporan pertanggungjawaban tidak ada laporan keuangan. Sehingga beberapa anggota mempertanyakan hal tersebut. Bagaimana mungkin organisasi bisa jalan tanpa ada uang ?.
Menanggapi pertanyaan anggota Wakiyo secara diplomatis mengatakan, bahwa ia menjalankan roda kepengurusan Dekopinda Demak hanya bermodalkan do’a dari para anggota. Oleh karena itu segala keperluan organisasi mulai dari rapat , biaya perjalanan dan iuran ia yang menutup semuannya.
“ Alhamdulillah dari modal do’a teman-teman organisasi Dekopinda Demak ini bisa berjalan sampai sekarang. Dan pengurus Dekopinda Demak tidak pernah absen dari kegiatan tingkat propinsi . Bahkan iuran tahunan saya yang nomboki meski harus minta pada istri saya “, kata Wakiyo .
Namun demikian pada periode mendatang 2015 -2021 , ia merencanakan akan menarik pada anggota sebesar Rp 120 ribu setiap tahunnya. Uang tersebut akan dipergunakan sebagai biaya operasional oraganisasi dan juga pembelian mebeler kantor. Tahun ini Dekopinda Demak akan membuat kantor sebagai kegiatan organisai.
“ Tadi ada yang mengatakan meski hanya modal do’a tetapi kok membangun kantor ? Nah ini saya jawab bahwa kantor itu sebagai kompensasai Unisfat yang meminjam kantor dekopinda lama untuk tenpat belajar mahasiswa “, kata Wakiyo.
Ketika itu Unisfat kesulitan dalam hal pembelajaran Mahasiswa. Ketika itu Kantor Dekopinda diminta untuk dipinjam sebagai tempat belajar. Dari kompensasi itulah dekopinda tidak meminta uang tunai , namun digantikan dengan pembuatan kantor yang baru. (Muin)