DEMAK – Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelontorkan ribuan unit Geoisolator untuk mendukung usaha pengelolaangaram di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Sebanyak 3.088 unit terpal khusus sebagai media untuk proses pembuatan garam tersebut, disebar di sepuluh desa dari dua Kecamatan penghasil garam di wilayah pesisir Kota Wali.
” Mulai pertengahan Oktober ribuan geoisolator secara bertahap dibagikan kepada petani garam di Demak yakni Kecamatan Wedung dan Bonang. Ini merupakan Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar), ” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, Hari Adi Soesilo saat ditemui Tribun Jateng, Selasa (27/10/2015).
Menurut Hari, dengan bantuan fasilitas dari KKP itu diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas garam baik dari segi kualitas maupun kuantitas garam. Penggunaan Geoisolator dinilai lebih efisien karena mempersingkat waktu proses pembuatan garam. ” Dengan median tanah butuh waktu 15 hari untuk bisa menjadi garam. Namun dengn menggunakan geoisolator, cukup 10 hari saja sudah menjadi garam, ” jelas Hari.
Konsultan Manajemen Pugar Kabupaten Demak, Musa Abdilah, mengatakan, kualitas garam di Kabupaten Demak terbilang jempolan. Terbukti, beberapa perusahaan besar mulai tertarik untuk berlangganan garam dari Demak dalam jumlah porsi besar. ” PT Garam meminta disetor 20 ribu ton garam per musim. Kami bersedia untuk memenuhi permintaan tersebut. Semoga dengan bantuan geoisolator ini dapat lebih mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas garam, ” imbuhnya.
Untuk diketahui, jumlah produksi garam rakyat di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tahun ini tercatat mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dipicu karena faktor cuaca serta didorong oleh pola kinerja yang diterapkan petambakgaram di wilayah pesisir Kota Wali.
Berdasarkan data dari Asosiasi Petani Garam Rakyat (APGAR), hasil produksi garam di Kabupaten Demak tahun ini terhitung meningkat sekitar 71 persen. Dari sebelumnya 75 ton per hektar menjadi 105 ton per hektar. ” Tahun 2014 total hasil produksigaram mencapai 125 ribu ton. Tahun ini dari 1313 hektar area pengolahan garam ditargetkan akan meningkat hingga 170 ribu ton. Kami akan menggandeng investor untuk penyediaan industri olahan garam jadi, ” sambung Hari. (*)
Sumber : TRIBUNJATENG.COM,