Jepara- Saat ini kamera untuk mengambil gambar atau foto sudah bukan barang mahal lagi. Era film atau negative juga sudah tidak jamannya lagi. Saat ini serba digital dan instan ambil gambar saat ini gambarnyapun langsung bisa dilihat saat itu juga. Bahkan gambar itu bisa disimpan dalam memori yang bisa dicetak sewaktu waktu.
“ Sebelum era digital seperti sekarang, dulu saya kalau dapat order foto manten harus beli rol film dulu. Setelah itu baru mengambil gambar hasilnya tidak bisa dilihat langsung. Kadang satu dua foto ada yang gagal dalam pemgambilan gambarnya “, aku Mashud (60) fotografer manten asal desa Welahan pada kabarseputarmuria.com
Mashud mengatakan , pekerjaan sebagai fotografer amatir sudah ditekuni lebih 30 tahun. Sebelum era foto berwarna ia masih menerima order foto manten Hitam putih atau BW. Di sela-sela tidak ada order foto manten ia mendatangi sekolah-sekolah untuk menawarkan jasa foto untuk rapot dan ijasah.
“ Dulu orang yang trampil untuk memotret dan cetak foto Hitam Putih masih bisa dihitung dengan jari. Dulu belum ada mesin cetak foto color . Semua foto hasilnya masih hitam putih. Jadi hasilnya ya lumayan sekali “, aku Mashud yang pernah mencetak foto menggunakan lampu petromak.
Ia ingat ketika itu tahun tujuh puluhan sampai delapan puluhan satu kecamatan tukang foto masih bisa dihitung dengan jari. Sehingga untuk jasa foto ijasah setahun sekali bisa dapat borongan satu kecamatan. Sehingga i
Begitu juga foto manten, jika bulan-bulan bagus sebulan penuh tidak ada preinya. Setiap hari berangkat mendatangi undangan resepsi pengantin. Kamera yang dipakai juga masih manual mengandalkan insting dalam mengambil gambar. Tak jarang dalam pemotretan ada kegagalan yang membuat kecewa dan malu pada pelanggan.
“ Dulu hasil gambar tidak kelihatan dilayar monitor seperti sekarang. Sehingga kesalahan sedikit bisa mengakibatkan kegagalan. Gambar bisa terbakar karena film kemasukan cahaya. Kalau foto untuk ijasah sih bisa diulang tapi untuk manten ya alamat malu pada pelanggan”, aku Mashud.
Namun dengan datangnya era kamera digital ini , kerja lebih ringan dan hasilnyapun ditanggung bagus. Gambar bisa langsung dilihat dilayar monitor jika pengambilan gambar kurang bagus bisa diulang. Biaya operasional juga lebih sedikit karena tidak usah membeli rol film. Selain itu gambar bisa bervariasi hasilnya karena diedit dengan berbagai model via computer atau laptop.
Mashud mengatakan meski saat ini sudah banyak kamera digital dan HP kamera namun jasa foto amatir manten masih lumayan hasilnya. Jika bulan Besar atau Dzulhijjah misalnya sebulan penuh tidak ada nganggurnya terus berkeliling menemani juru rias mitra kerjanya. Selain itu kadang juga melayani panggilan untuk mengabadikan moment pengajian atau acara lainnya.
“ Ya inginnya sih alih profesi pekerjaan lainnya tapi tak ada yang cocok. Jadinya ya tetap tekuni pekerjaan sebagai fotografer amatir. Alhamdulillah hasilnya bisa untuk menghidupi keluarga”, kata Mashud.(Muin)