Demak – Istighosah Kubro yang diselenggarakan Jam’iyah “Uswatun Hasanah” desa Kedungmutih kecamatan Wedung hari Selasa malam (2/80 berlancar lancar. Meski Mbah Dimyati Rois yang rencananya memimpin acara ini tidak hadir. Namun beliau telah mewakilkan putranya Gus Fat untuk memimpin acara rutin dua tahun sekali ini.
Masjid Jami’ Baitul Makmur yang menjadi tempat berlangsungnya acara Istighosah Kubro penuh dengan Jamaah. Mulai dari serambi depan halaman kanan kiri . Selain orang tua , remaja anak-anakpun ikut mengikuti acara Istighosah dengan Khusuk. Selain datang dari desa Kedungmutih sendiri pengunjung juga hadir dari desa Kedungmalang, Kedungkarang dan Babalan.
Thobiurrahman yang mewakili sambutan Ketua Panitia mengatakan, Acara Istighosa rutin dua tahunan ini sudah berjalan untuk ketiga kalinya . Setiap dua tahun sekali Jamiyah Uswatun Hasanah yang beranggotakan santri muda yang peduli desa mengadakan kegiatan positif ini . Selain Istighosah juga digelar acara Ziarah kubur dan khotmil Qur’an.
“ Mestinya yang memimpin Abah Dim sendiri sesuai dengan rencana. Namun karena beliau masih diperlukan di Muktamar NU Jombang. Maka beliau tidak bisa hadir dan mewakilkan putra beliau Gus Fat. Kami semua mohon maaf atas hal ini “,kata Thobiurrahman di hadapan ratusan pengunjung Istighosah Kubro di Masjid Jami’ Baitul Makmur.
Acara Istighosah Dimulai pukul setengah sepuluh malam yang dipimpin oleh Gus Fat. Selama satu jam hadirin larut dalam bacaan istighfar, tahmid, tahlil dan surat surat-surat Al Quran. Usai Istighosah Gus Fat memberikan sambutan singkat tentang asal usul Istighosah. Itu semua merupakan hasil dari apa yang dikatakan abahnya Mbah Dim saat ia mengikuti acara Istighosah diberbagai tempat.
“ Terus terang ingkang kulo sampaikan menika hasil sangking dawuhipun abah. Kulo namun nerusakaen mawon . Bilih wonten klintunipun kulo nyuwun ngapunten ingkang kathah nggih “, ujar Gus Fat di hadapan peserta Istighisah Kubro.
Usai pembacaan Istighosah akhirnya Gus Fatpun menutup dengan do’a dengan harapan semoga yang hadir diberikan kelancaran semuanya . Khususnya warga desa Kedungmutih dan umumnya rakyat Indonesia semua selamat dari bencana. Selain itu juga mendo’akan agar pelaksanaan Muktamar NU diberikan kelancaran.
Sebagai penutup sebelum hadirin pulang. Panitia menyediakan nasi slametan yang dimakan bersama-sama. Satu talam berisi nasi dan lauk pauknya dan juga air mineral untuk minum. Hadirin yang hadir menikmati selamatan ini dengan cara duduk melingkar. (Muin)