JEPARA – Di Jepara momen lebaran atau Hari Raya merupakan hari yang istimewa  oleh karena itu hari itu disambut suka cita. Malam menyambut datangnya hari kemenangan itu dipenuhi kreatifitas warga. Di malam Takbiran selain takbir berkeliling kampung juga diarak kreatifitas warga berupa miniature berbagai macam.

Seperti yang terlihat di Desa Kedungmalang, Kedung, Jepara. Sejak seminggu lalu, beragam jenis bentuk miniatur hewan dan benda menghiasi sepanjang jalan. Minatur itu nantinya diarak kampung dalam pergelaran takbiran.

20150716_171339

Miniatur Kapal

Para pemuda desa yang tergabung dalam pemuda musholla,  saling berlomba adu kratifitas dalam menciptakan miniatur hewan dan  benda, seperti kapal ikan, masjid, sampai menara Eifel dari Kota Paris, Perancis. Nantinya, miniatur tersebut bakal diarak saat pawai takbir keliling. Disertai dentuman petasan dan kembang api.

Sayuti remaja Musholla Baitur Rohman pada kabarseputarmuria mengatakan, tradisi mengarak miniature adalah tradisi yang sudah mengakar kuat sejak lama. Jika hari raya telah tiba maka pemuda masjid mulai menggalang dana untuk membuat miniature. Bentuk dan model minatur tergantung dana yang terkumpul.

20150716_171847

Ikan Terbang

”Setelah dana terkumpul kita terus rapat apa miniature yang kita buat. Tahun ini kita membuat maket Musholla “ Baitur Rohman “. Bahannya terbuat dari kertas dan bamboo . Biaya kurang lebih satu Juta rupiah “,tambah Sayuti.

Sayuti  melanjutkan, setiap tahun bentuk miniatur yang dibuat selalu berubah-ubah. Ide bentuk miniatur disepakati para pemuda desa yang hendak membuatnya. Bentuk-bentuk yang selalu berubah-ubah namun karena desanya nelayan kebanyakan minatur bernuansa pantai ada ikan, perahu , dalam setiap tahunnya.

20150716_172116

Miniatur Masjid

Seperti halnya Musholla desa Kedungmalang bagian Timur tahun ini membuat minatur kapal pinisi Nusantara. Kapal ini terbuat dari Bambu, kertas dan juga kain. Selain itu Kapal ini juga dihiasi bermacam-macam lampu yang berwarna –warni. Didalam kapal ini juga diberi sound sytem dengan pengeras suara.

“ Kalau dihitung biaya yang kita keluarkan mencapai empat juta rupiah. Dana sebanyak itu hasil swadaya pemuda musholla ini. Ya ini semua hasil keringat kita membuatnyapun kita kerjakan bersama-sama “, kata Abib pemuda musholla Timur. (Muin)