Jepara – Pekerjaan apapun jika ditekuni dengan istiqomah akan berujung pada hasil yang barokah. Hal itu dijalani oleh Pak Sahid (65) warga desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Selama tiga puluh tahun lebih ia menekuni pekerjaan sebagap pedagang Es Batu.Dari hasil berdagang Es batu ia bisa mecukupi kebutuhan harian rumah tangganya.
“ Kalau tahun persisnya saya lupa tetapi kalau tiga puluh tahun sudah ada . Seingat saya anak saya masih kecil saya sudah berdagang Es batu. Sekarang usia anak saya sudah hampir empat puluh tahun dan sudah mempunyai anak “, ujar Pak Sahid pada kabarseputarmuria.com Sabtu (27/6).e
Lapak atau tempat jualan Es batu Pak Sahid yaitu di perempatan desa Kedungmalang. Di tempat itu ia mengaku sudah berkali-kali kena gusur karena menempati tanggul sungai SWD II. Lapaknya berujud Box kayu besar yang dilapisi plastic , sebagian ada juga yang ditembok. Box besar itu ada pintunya untuk memasukkan dan mengeluarkan es batu.
Disamping box penyimpan es batu ada gubug kecil yang berisi dipan kayu . Ada kasur tipis dan bantal untuk tidur ketika menunggui dagangannya. Selama 24 jam ia membuka lapaknya karena pembeli datang tidak angon wektu. Pembelinya adalah nelayan , petambak ikan dan juga bakul ikan. Mereka datang ke lapak kapan saja ketika mendapat dagangan.
“ Ya gimana lagi yang namanya kerja ya ada susahnya seperti ini. Saya tidur disini untuk pelayanan pelanggan. Pelanggan datang kadang pagi , sore dan malam hari. Kasihan jika tidak ada es batu ikan harganya turun karena cepat busuk”, tukas Pak Sahid.
Es batu yang dijual bukan buatannya sendiri . Namun ia disetori pengepul dari Kudus dengan mobil box. Setiap harinya ia mendapatkan jatah 50 blok – 100 blok es batu menurut kebutuhan. Jika kondisi ramai dalam sehari ia bisa menjual hingga 100 blok. Tetapi jika hari-hari biasa es batu blok terjual 50 – 60 blok. Pengiriman es tergantung permintaan.
“ Ya yang namanya usaha ya ada pasang surut atau untung ruginya. Jika sehari es tidak laku ya mencair jadi es. Tetapi banyak untungnya kebanyakan es batu tetap habis dalam setiap hari. Kita ambil untung tidak banyal per blok es batu ya Rp 2.500 – Rp 3.000. Keuntungan sehari bisa anda hitung sendiri “, tambah pak Sahid.
Dari keuntungan menjual es batu ini pak Sahid bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Misalnya untuk menyekolahkan anak-anak makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. Di usia yang sudah senja ini pak sahid masih tetap menjalankan profesinya sebagai penjuala es batu.(Muin)