Demak- Musim kemarau yang mulai melanda pesisir Utara Wedung membuat kebutuhan air bersih melonjak. Persediaan air hujan yang dimiliki  warga mulai habis dan menipis. Lagu lama yaitu membeli air bersih dari penjaja air mulai diputar. Setidaknya seminggu sekali mereka harus membeli air dari penjaja air yang berkeliling setiap hari.

Air bersih itu utamanya untuk minum dan memasak. Sedangkan untuk keperluan MCK mereka masih mengandalkan air dari sumur atau kolam yang rasanya masin. Oleh karena itu setiap harinya kolam desa ramai dikunjungi warga untuk kebutuhan mandi dan cuci. Jika pulang mereka membawa air kolam ini untuk kebutuhan mandi di rumah.

“ Kalau saya dalam musim kemarau kali ini saya sudah beli air berkali-kali , setiap beli satu kereta dorong harganya Rp 20 ribu . Saya belinya seminggu dua kali “, ujar Hamzawi Anwar warga desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria.

 

20150614_135842

 

Hamzawi mengatakan , ia memang mempunyai sumur di rumahnya namun airnya masin,kotor dan berbau. Sehingga air itu hanya digunakan untuk membersihkan WC. Praktis kebutuhan masak , mandi mencuci pakaian menggunakan air yang dibeli dari penjaja air. Sedangkan untuk minumnya membeli air galon yang asli.

Sulitnya air bersih di desa Kedungmutih jika musim kemarau sudah sejak dahulu. Sehingga jika musim kemarau tiba maka warga harus mengeluarkan dana khusus untuk membeli air bersih. Bagi keluarga yang mampu hal ini bukan masalah namun bagi keluarga miskin ini merupakan beban.

Oleh karena itu bagi kalangan kurang mampu biasanya memanfaatkan sumur dan juga kolam umum didesa. Meski airnya kurang bersih namun mereka tetap menggunakan air itu untuk MCK. Kadang untuk keperluan memasakpun terpaksa menggunakan air yang kurang bersih karena ketidakadaan biaya.

Menurut Hamzawi di desa Kedungmutih dan beberapa desa pesisir dikecamatan Wedung sudah ada sambungan pipa PDAM. Namun demikian pipa yang terpasang hampir dua tahun ini belum ada rencana pengucurannya kapan. Warga sangat menunggu kucuran air PDAM Demak untuk kebutuhan kebersihan keluarga.

“ Mudah-mudahan bulan depan pipa PDAM sudah ngucur sehingga warga bisa menghemat biaya untuk pembelian air. Jika sudah ada air PDAM warga tidak perlu lagi membeli air dari daerah Jepara. Bayar rekeningnyapun murah “, tambah Hamzawi. (Muin)