Jepara – Keberadaan timbang diyakini mampu mengontrol beban kendaraan angkutan yang diizinkan beroperasi di jalan raya. Sebab, banyaknya kendaraan angkut yang melebihi kekuatan atau kapasitas beban jalan, telah menjadi penyebab utama kerusakan jalan sebelum usianya.
Namun, keberadaan jembatan timbang mendapat komentar sinis dari masyarakat karena seringnya menjadi ajang pemerasan atau pungutan liar (pungli) bagi kendaraan berat yang tak boleh jalan karena kelebihan beban yang diizinkan. Hingga akhirnya, banyak pihak menuntu agar jembatan timbang dihapus. Bahkan, sudah ada areal jembatan timbang yang telah disulap menjadi rest area yang nyaman.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penutupan sembilan jembatan timbang di provinsi tersebut hanya bersifat sementara. Pemerintah Jawa Tengah akan membuka kembali jembatan timbang itu jika sistem manajemennya telah dibenahi.
“Kami akan segera buka kembali jika sistemnya sudah siap,” katanya saat ditemui di Surakarta, Selasa, 27 Mei 2014. Hanya, dia belum bisa memastikan kapan jembatan timbang tersebut bisa dibuka kembali. “Mungkin 2015,” kata Ganjar. Penutupan itu juga terjadi di jembatan timbang Jepara yang terletak di Lebuawu Pecangaan .
Ketika kabarseputarmuria.com memantau jembatan timbang itu suasananya sepi tidak ada kegiatan sama sekali. Jembatan timbang yang biasanya ramai dengan hilir mudiknya kendaraan angkutan beban kini sepi tak berpenghuni. Bebarapa bagian seperti kantor seperti tidak terawat dari kejauhan bangunan ini seperti kuburan sepi tak ada penghuni
Beberapa petugas yang biasa menjaga dan mengelola jembatan timbang ini tak kelihatan batang hidungnya. Dari info yang didapatkan mereka masuk kerja namun ngantor di dinas Hub info kom kabupaten Jepara. (Muin)
HAJI ATAU UMROH NYAMAN DAN LANCAR BERSAMA KBIH ” AL-FIRDAUS ” JEPARA Hubungi 085 290 375 959
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH