Jepara – Desa Sendang kecamatan Kalinyamatan merupakan salah satu desa yang terkait dengan pemerintahan kabupaten Jepara. Di desa ini ada dua area pemakaman yang kini masih dilestarikan di uri-uri dan diziarahi warga setempat . Bahkan banyak juga peziarah dari luar Sendang datang ke makam ini untuk ngalap berkah . Salah satunya adalah makam Mbah Pupus yang selalu di pepundhi atau di keramatkan.
Makam tua yang telah dipugar ini berada di tengah area perumahan penduduk di RT 1 RW 2 desa Sendang. Untuk menuju ke makam ini tidaklah sulit setelah masuk ke desa Sendang pengunjung bisa bertanya ke warga setempat. Jika bawa telepon genggam bisa langsung buka map dan ketik makam mbah Pupus akan terbuka jalan menuju ke makam ini.
Letak makam ini tepat di belakang rumah warga untuk masuk ke makam ini ada jalan paving menuju ke makam ini. Seperti layaknya makam para pendahulu di tempat lain. Makam ini telah dikijing dengan dua nisan berbentuk mahkota raja. Area makam dibuat lebih tinggi sehingga peziarah menaiki dua anak tangga. Tanpa ada atap dan pintu sehingga peziarah bisa masuk dengan leluasa.
Area makam berukuran kurang lebih 3 meter persegi ini berpagar batu batah merah bernuansa klasik. Ada gapura yang bagus seperti layaknya gapura di makam walisongo . Sedangkan lantainya keramik putih bersih sehingga area makam ini muat tidak hanya satu peziarah saja.
Muid (47) warga Sendang yang rumahnya tepat di belakang Makam Mbah Pupus mengatakan, ia bertempat tinggal di tempat tersebut sudah ada makam Mbah Pupus. Ayahnya dulu membeli tanah dari seseorang dan diberitahu ada makam Wali di tanah tersebut. Namun kondisi makan tidak sebagus sekarang , dulu hanya ada batu nisan kecil di bawah pepohonan Melati.
“ Nah setelah itu ayah meninggal sayalah yang kemudian tinggal di tempat ini. Karena rumah saya yang dekat dengan makam ini kemudian sayalah yang sering membersihkan tempat ini . Kadang juga menunjukkan atau memberi keterangan pada peziarah . Tak ada istilah juru kunci saya hanya menemani. Ziarah sendiripun dipersilahkan “, kata Muid Minggu 236/2024.
Muid yang berprofesi sebagai guru menambahkan , selain makam di bawahnya ada dua belik atau sendang yang orang menyebutnya sebagai Belik Kembar. Belik ini laetaknya terpisah sekitar 50 meter. Belik yang pertama letaknya tepat di bawah makam sekitar 20 meter. Belik ini sudah dibangun oleh Dinas Pariwisata Jepara sehingga terpagar dan ada kamar mandi kecil di pojok .
Sedangkan belik atau sendang yang satunya terletak di tengah area persawahan warga dengan ciri di bawah pepohonan. Belik ini belum di bangun sehingga hanya berwujud sumur dangkal. Jaman dahulu belik ini cukup lebar.Dua belik ini mengeluarkan air terus menerus seperti mata air yang kini dijadikan untuk pengairan sawah disekitarnya.
Menurut Muid ada khasiat khusus dari air belik kembar ini yaitu bagi yang sulit jodoh bisa berihtiar mandi di belik kembar ini. Sehingga selain berziarah wasilah ke Makam mbah Pupus ini banyak yang mandi atau mengambil air dari belik kembar ini. Untuk benar atau tidaknya ia tidak bisa memastikan. Namun faktanya banyak yang melakukan ritual ini.
Selain itu ia ingat dulu ketika jamannya Porkas , makam Mbah Pupus ini juga banyak dikunjungi orang orang yang ingin meminta nomor porkas. Namun ketika itu banyak yang lari tunggang langgang ketakutan . Entah kenapa ia tidak tahun setelah itu tidak ada yang berani ke makam mbah Pupus untuk meminta nomor Porkas . Sehingga kemakam Mbah Pupus harus berniat baik dan berlaku sopan .
Terkait mbah Pupus Muid mengatakan , ia hanya tahu bahwa mbah Pupus beragama Islam bukan asli Jepara . Ia di bawa salah satu Bupati Jepara masa lalu yang makamnya tidak jauh dari makam mbah Pupus dan dijadikan guru spiritual . Di Sendang dahulu mbah Pupus merupakan guru yang mengajarkan agama Islam kepada warga setempat. Sehingga sampai akhir hayatnya dimakamkan di desa Sendang .
Warga Sendang menghargai dan mnghormati sosok mbah Pupus ini . Selain merawat menjaga dan menziarahi makam ini juga menggelar acara Haul seperti di makam keramat desa yang lain. Setiap tanggal 1 muhrram haul mbak Pupus di gelar dengan aneka kegiatan . Selain ziarah massal , selamatan juga di gelar pengajian umum yang dihadiri warga setempat dan warga luar desa.
Namun ada sumber yang lain mengatakan bahwa mbah Pupus adalah raja dari salah satu kerajaan di Madura yang kalah perang. Ia menyelamatkan diri lari kea rah Jepara untuk mengasingkan diri. Selanjutnya hidup berdampingan dengan warga sampai hayatnya dan ketika meninggal dunia makamkan di desa Sendang kecamatan kalinyamatan kabupaten Jepara . ( Pak Muin )